Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber PGPR yang berasal dari 4 (empat) jenis akar bambu yang baik digunakan dalam menekan kejadian penyakit layu bakteri R. solanacearum pada tanaman cabai merah besar. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 1 kontrol, yakni P₀ = Kontrol (Tanpa aplikasi PGPR); P₁ = PGPR Akar Bambu Banar/Rabungan; P₂ = PGPR Akar Bambu Tali; P₃ = PGPR Akar Bambu Tamiang, dan; P₄ = PGPR Akar Bambu Haur. Diulang sebanyak 4 kali sehingga terdapat 20 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdiri atas 10 tanaman sehingga jumlah keseluruhantanamansebanyak 200 tanamandan semuatanaman dijadikansampel. Untuk mengetahui pengaruh pemberian PGPR dari beberapa jenis akar bambu terhadap variable Kejadian Penyakit, Jumlah Buah dan Berat Buah maka dilakukan pengamatan Kejadian Penyakit setiap 7 hari sekali setelah tanaman mulai menunjukkan gejala awal, untuk pengamatan jumlah dan berat buah dilakukan sebanyak 7 kali panen dengan interval waktu 5 hari sekali. Pada hasil pengamatan diketahui perlakuan Akar Bambu Tamiang (Schizoseyum blumei) (P₃) lebih unggul daripada perlakuan lainnya.