Latar belakang: Salah satu bahan alami yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat Kalimantan Selatan adalah ikan Haruan yang mengandung kitin dan digunakan sebagai bahan antibakteri dengan cara diolah menjadi kitosan. Kitosan mengandung gugus amino polisakarida yang dapat menghambat pertumbuhan Actinomyces spp. Saluran akar gigi yang nekrosis banyak ditemukan bakteri anaerob seperti Actinomyces spp. Salah satu bahan irigasi perawatan saluran akar yang menjadi gold standard adalah sodium hipoklorit 5,25%. Namun, masih memiliki kekurangan sehingga perlu bahan alami sebagai alternatif. Tujuan: Menganalisis aktivitas antibakteri kitosan dari sisik ikan Haruan (Channa striata) terhadap bakteri Actinomyces spp berdasarkan nilai KHM dan KBM. Metode: Penelitian ini adalah true experimental dengan posttest only with control group design menggunakan empat perlakuan dengan lima kali pengulangan. Nilai KHM diukur menggunakan Spektrofotometer 722 UV-Vis dan nilai KBM dihitung menggunakan colony counter. Hasil: Nilai KHM kitosan sisik ikan Haruan didapatkan pada konsentrasi 1,25% dan nilai KBM pada penelitian ini masih belum ditemukan. Hasil uji One Way ANOVA untuk KHM dan Kruskal Wallis untuk KBM menunjukkan perbedaan bermakna (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat aktivitas antibakteri kitosan sisik ikan Haruan terhadap Actinomyces spp berdasarkan KHM pada konsentrasi 1,25%, namun belum setara dengan sodium hipoklorit 5,25% dan tidak terdapat aktivitas antibakteri kitosan sisik ikan Haruan terhadap Actinomyces spp berdasarkan KBM.

Kata Kunci: Kitosan, sisik ikan Haruan, KHM, KBM, Actinomyces spp