Latar Belakang: Sidik bibir merupakan struktur anatomi yang stabil dan unik pada setiap individu. Pola sidik bibir ini dipengaruhi secara genetik, baik secara genotip maupun fenotip. Penggunaan sidik bibir dalam metode identifikasi individu dan penyidikan tindak pidana dinilai masih sedikit. Pola sidik bibir dapat diwariskan dari orang tua kepada anak, hal ini ditunjukkan dengan adanya kesamaan pola pada orang tua dan anak sehingga dapat digunakan untuk menunjukkan bukti kekerabatan. Penelitian sebelumnya menemukan perbedaan dominasi warisan antara ayah dan ibu. Tujuan: Untuk menganalisis pewarisan pola sidik bibir dari orang tua kepada anak sebagai alat identifikasi odontologi forensik pada suku Banjar. Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan metode cross-sectional. Penelitian ini terdiri dari 96 orang atau 32 keluarga yang terdiri dari anak, ibu dan ayah yang tinggal di wilayah Banjarmasin, Banjarbaru, Martapura dan sekitarnya. Sidik bibir akan diambil menggunakan metode fotografi dan selanjutnya akan dianalisis menggunakan Adobe Photoshop. Hasil analisis akan diuji dengan menggunakan uji koefisien kontinuitas. Hasil: Berdasarkan uji koefisien kontingensi menunjukkan bahwa pola sidik bibir pada ayah yang paling dominan adalah tipe III dan pola cetak yang paling dominan pada anak dan ibu adalah tipe I. Hasil uji korelasi kontingensi juga menunjukkan adanya pewarisan pola sidik bibir ayah pada anak adalah (sig=0.833) sedangkan pola sidik bibir ibu terhadap anak (sig=0.783). Kesimpulan: Pewarisan pola sidik bibir dari ayah ke anak lebih dominan dibandingkan ibu ke anak.

Kata kunci: Hereditas, Identifikasi Individu, Pola Sidik Bibir