DIGITAL LIBRARY
JUDUL | : | HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIOEKONOMI ORANG TUA DENGAN KEBUTUHAN PERAWATAN ORTODONTI MENGGUNAKAN INDEX COMPLEXITY, OUTCOME, AND NEED (Tinjauan pada Siswa SMA/Sederajat di Wilayah Perkotaan Banjarmasin) | |
PENGARANG | : | INTAN OLIFIA | |
PENERBIT | : | UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT | |
TANGGAL | : | 2024-06-01 |
Latar Belakang: Berdasarkan data Rise Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 proporsi maloklusi usia 15-24 tahun di Kalimantan Selatan cukup tinggi sebesar 14,2%. Tingginya proporsi maloklusi menyebabkan kebutuhan perawatan ortodonti meningkat. Kebutuhan perawatan ortodonti dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya status sosioekonomi orang tua. Tujuan: Menganalisis hubungan antara status sosioekonomi orang tua dengan kebutuhan perawatan ortodonti menggunakan indeks ICON pada siswa SMA/Sederajat di Wilayah Perkotaan Banjarmasin. Metode: Jenis penelitian in adalah observasional analitik dengan desain potong lintang yang dilakukan pada 356 siswa SMA/Sederajat di wilayah perkotaan Banjarmasin usia 15-18 tahun yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Hasil: Status sosioekonomi orang tua siswa SMA/Sederajat di wilayah perkotaan Banjarmasin didapatkan paling banyak pada kategori menengah ke bawah sebesar 39%. Tingkat kebutuhan perawatan ortodonti pada remaja berada pada kategori sedang dengan rerata nilai 39,77. Hasil uji korelasi menggunakan Spearman test menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,005) dengan nilai korelasi sebesar -0,446 yang berarti terdapat korelasi antara status sosiekonomi orang tua dengan kebutuhan perawatan ortodonti, dimana semakin rendah status sosioekonomi orang tua maka semakin tinggi kebutuhan perawatan ortodontinya.Kesimpulan: Maloklusi adalah masalah kesehatan gigi dan mulut yang parah bagi remaja di Kalimantan Selatan terutama kalangan remaja dengan status sosioekonomi rendah.
NO | DOWNLOAD LINK |
1 | FILE 1 |
File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI