DIGITAL LIBRARY



JUDUL:HUBUNGAN TINGKAT KEPARAHAN KARIES TERHADAP KUALITAS HIDUP TERKAIT KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK TUNA RUNGU (Tinjauan di SLB Negeri 3 Banjarmasin)
PENGARANG:WANDA KHAFIFAH RIZKY AWALUDDIN
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-06-03


Latar Belakang :  Keterbatasan yang dimiliki oleh anak tuna rungu dalam mendengar, mengakibatkan informasi yang didapatkan tentang kesehatan gigi dan mulut menjadi terhambat. Karies gigi yang terjadi pada anak tuna rungu mempunyai dampak pada kualitas hidup mereka, seperti ketidaknyamanan dan disabilitas psikis, yaitu merasa malu dan sulit berkonsentrasi. Karies gigi juga berpengaruh  terhadap keadaan emosional mereka. Hal ini disebabkan anak tuna rungu mempunyai sifat mudah marah dan mudah tersinggung yang melebihi anak normal. Tujuan : Menganalisis hubungan tingkat keparahan karies terhadap kualitas hidup terkait kesehatan gigi dan mulut pada anak tuna rungu  di SLB Negeri 3 Banjarmasin. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Besaran sampel yang digunakan pada SLB Negeri 3 Banjarmasin adalah sejumlah 30 responden. Tingkat keparahan karies gigi permanen dapat diukur dengan menggunakan indeks DMF-T dan pada gigi sulung diukur dengan menggunakan indeks def-t. Kesehatan gigi dan mulut terkait kualitas hidup atau Oral Health-Related Quality of Life (OHRQoL) pada anak-anak diukur dengan menggunakan instrumen short form of Parent-Caregiver Perceptions Questionnaire (P-CPQ). Hasil : Indeks DMF-T dan def-t tinggi (5,67) dan P-CPQ sedang (66,67%). Hasil uji korelasi spearman didapatkan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05) dan nilai koefisien korelasinya sebesar 0,647. Kesimpulan : Anak tuna rungu di SLBN 3 Banjarmasin dengan tingkat karies yang semakin tinggi memiliki kualitas hidup yang semakin buruk.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI