DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ASKARA YANG DIIRINGI KEGELAPAN: PARADOKS ETIKA LINGKUNGAN HIDUP PADA KAWASAN WISATA BERBASIS LINGKUNGAN
PENGARANG:RISNAWATI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-06-04


Risnawati.  Askara Yang Diiringi Kegelapan: Paradoks Etika Lingkungan Hidup Pada Kawasan Wisata Berbasis Lingkungan(Dibimbing oleh Ismar Hamid).

Penelitian ini memiliki tujuan untuk: 1) Mendeskripsikan pengarusutamaan nilai-nilai etika lingkungan hidup di kawasan ecotourism,2) Melihat bagaimana dampak dari adanya manifestasi nilai-nilai etika lingkungan hidup di kawasan ecotourismBukit Tahura Sultan Adam. Dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi terus terang, wawancara mendalam semistruktur, dan dokumentasi.

Analisis penelitian ini menggunakan teori etika lingkungan hidup yaitu Antroposentrisme, Ekosentrisme dan Ekofeminisme. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat beragam bentuk manifestasi etika lingkungan hidup dari masyarakat, wisatawan dan pihak pengelola saat melakukan aktivitas di kawasan ekowisata sesuai dengan cara pandang mereka terhadap alam. Pertama, etika antroposentrisme yang memandang bahwa nilai tertinggi terletak pada manusia dan kepentingannya. Etika ini diwakili oleh sikap dari masyarakat lokal yang menjaga alam sampai sejauh mana alam tersebut dapat memberikan sebuah nilai kepada masyarakat. Selain itu terdapat etika antroposentrisme absolut yang ditunjukkan dari pemikiran para wisatawan dan masyarakat yang menitik beratkan etika hanya berlaku kepada manusia, sehingga tujuan alam merupakan sebuah kontruksi sosial. Serta etika antroposentrisme moderat yang tergambar dari pihak pengelola dan para wisatawan dalam memanfaatkan alam untuk tujuan tertentu. Kedua, Ekosentrisme absolut, Etika ini tercermin dari upaya melakukan konservasi dengan membuat aturan larangan kepada masyarakat yang berwatak antroposentrisme dalam menggunakan sumber daya alam. Sedangkan etika ekosentrisme moderat yang tergambar dari upaya-upaya mereka dalam melakukan konservasi dan hidup secara berdampingan dengan segala unsur ekosistem di hutan yang saling menghargai, di dalamnya terdapat kegiatan mengelola dan memanfaatkan. Ketiga, ekofeminisme yang mendobrak cara padang terhadap dominasi antara laki-laki dan perempuan dan laki-laki dengan alam. Wujud dari etika ini tergambar pada kedudukan posisi di ekowisata Bukit Tahura Sultan Adam yang di dominasi oleh pihak laki-laki. Selain itu terdapat nilai kasih sayang yang diterapkan oleh pihak pengembang ekowisata. Dari ketiga manifestasi ini menimbulkan dampak ekologis untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang seperti rusaknya ekosistem sekitar, pencemaran lingkungan dari limbah yang dihasilkan wisatawan dan masyarakat yang kurang sejahtera.

Kata Kunci: Ecotourism, Manifestasi,  Etika Lingkungan Hidup.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI