Latar belakang: Karies gigi adalah proses demineralisasi jaringan gigi yang bersifat kronis, disebabkan oleh produksi asam hasil fermentasi karbohidrat oleh bakteri kariogenik. Ketika proses demineralisasi gigi terjadi dapat mengakibatkan hilangnya kristal apatit. Hilangnya kristal apatit yang menutupi kolagen dapat mengaktivasi cathepsin. Cathepsin yang dapat memecah kolagen pada karies dentin adalah cathepsin B. Cathepsin B akan memecah kolagen tipe I dan proteoglikan (mengganggu glikoprotein non-kolagen) berakibat mengurangi kekuatan jaringan ikat pada dentin hingga terjadinya degradasi matriks kolagen dan karies dentin. Senyawa ekstrak batang pisang mauli (Musa acuminata) berpotensi dalam penghambatan cathepsin B sebagai kandidat obat untuk mencegah degradasi matriks kolagen penyebab proses karies dentin. Enam senyawa yang terkandung dalam ekstrak batang pisang mauli (choline, eucalyptol, cinnamic acid, caffeic acid, dan citral) dan yang dipilih sebagai ligan pembanding (chlorhexidine). Tujuan: Mengetahui interaksi senyawa ektrak batang pisang mauli (Musa acuminata) terhadap penghambatan cathepsin B Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian In Silico menggunakan metode molecular docking. Proses docking dilakukan menggunakan program Autodock Vina yang terintegrasi di dalam aplikasi PyRx versi 0.8 dan divisualisasi menggunakan software BIOVIA Discovery Studio V21.1.0.20298. Hasil: Senyawa pisang mauli (Musa acuminata) dapat berikatan baik dengan cathepsin B , tetapi tidak lebih baik dari chlorhexidine. Senyawa yang memiliki potensi menjadi kandidat obat paling tinggi adalah caffeic acid dengan nilai binding affinity -6,1 kkal/mol terhadap cathepsin B. Kesimpulan: Senyawa caffeic acid diprediksi memiliki potensi paling tinggi dalam menghambat proses karies dentin.