Indonesia adalah sebuah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan yang ada itu adalah kekayaan atas keberagaman flora yang ada didalamnya. Ragam tanaman tersebut yang jika di teliti lebih lanjut akan memberikan banyak manfaat. Manfaat dari berbagai macam tanaman yaitu adalah salah satunya sebagai pewarna alami. Pewarna alami saat ini penyebaran penggunaannya masih sedikit dibandingkan pewarna sintetis. Sedangkan di luar negeri, zat pewarna alami ini sudah banyak digunakan pada produk daging dan unggas, susu, tepung, roti, minuman, obat-obatan dan kosmetik.Berdasarkan pada sumbernya, zat pewarna ada dua jenis yang termasuk dalam bahan tambahan pangan yaitu pewarna sintetis dan pewarna alami. Zat pewarna alami sudah sering untuk digunakan, misalnya contoh bahan pewarna makanan alami dari buah-buahan ialah dari buah naga yang dapat memberikan efek warna merah hati dan tentunya buah naga ini banyak mengandung vitamin. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan alternatif solusi bahan pewarna alami yang memiliki kualitas warna terbaik dan biaya produksi yang murah. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan acak lengkap (RAL) dengan berupa bahan yang diekstrak dari Rosella (Hibiscus sabdariffa), Secang (C. sappan), Sambang Colok (Aerva sanguinolenta Blume), Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.). Perlakuan yang akan diterapkan dalam penelitian ini terdiri dari 2 yaitu perlakuan asam dan normal dengan 3 kali ulangan. Hasil yang didapatkan berupa ekstrak yang dilakukan pengujian kecerahan, konsistensi kecerahan warna, dinamika perubahan pH, kemudahan ekstraksi, biaya produksi, sensoris skala hedonik dan ekstrak terbaik.