ELVA NURMILI HASTATI. 2024. Analisis Usaha Pembesaran Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) Media Kolam tanah di Desa Beringin Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan. Pembimbing: (1) Prof. Dr. Hj. EMMY LILIMANTIK, S.Pi.,M.P dan (2) Prof. Dr. LEILA ARIYANI SOFIA, S.Pi., M.P. 

Ikan patin merupakan komoditas perikanan yang memiliki potensi besar di Kabupaten Barito Kuala.  Keunggulan ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) sebagai komoditas budidaya adalah ikan patin mudah beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, dan tumbuh normal dalam kolam terbatas. Penelitian bertujuan mendeskripsikan karateristik usaha pembesaran ikan patin di Desa Beringin dan menganalisis kelayakan usaha pembesaran ikan patin di Desa Beringin. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Beringin Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan. Menurut data dari Dinas Ketahanan Pangan dan  Perikanan Kabupaten Barito Kuala jumlah kelompok pembudidaya ikan yang ada di Desa Beringin Kecamatan Alalak berjumlah 5 kelompok yang melakukan kegiatan usaha budidaya pembesaran ikan Patin. Teknik menjawab tujuan dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menjawab tujuan karateristik usaha budidaya pembesaran ikan patin yang meliputi Identitas responden (umur, pendidikan dan pengalaman), modal, skala usaha, tenaga kerja, aspek teknis dan aspek pasar di Desa Beringin Kecamatan Alalak yang diuraikan secara deskriptif. Teknik analisis kelayakan usaha menggunakan yaitu analisis pendapatan, ratio, Net Present Value (NPV) dan Internal Rate Return (IRR).  

Karateristik usaha budidaya ikan patin di Desa Beringin adalah sebagai berikut yaitu rata-rata kedalaman kolam yang digunakan untuk pembesaran ikan patin adalah 1,5 m dengan rata-rata luas adalah 513 m2 , luas maksimal adalah 1.600 m2  dan luas minimal adalah 100 m2 .  Sumber air yang digunakan berasal dari pasang surut air Sungai. Benih ikan yang digunakan adalah benih  berukuran 1-2 cm dan 3-5 cm dengan harga Rp 200/ekor  dan Rp 350/ekor. Padat tebar benih sebanyak 10 ekor/ m2 .Pakan ikan yang digunakan adalah kombinasi antara pakan komersial dan pakan buatan sendiri.  Jenis pakan komersial yang digunakan yaitu pakan PF-100, PF-500, PF-100,LP 1 dan LP2.  Pakan buatan yang digunakan berupa pellet dengan diameter 3mm dan 5 mm yang dibuat dari campuran ikan rucah kering dan dedak dengan komposisi bahan yang digunakan yaitu 1;2 artinya setiap 1kg ikan rucah kering dedak yang digunakan sebanyak 2 kg. Panen ikan patin dilakukan setelah dilakukan pemeliharaan 7-8 bulan dengan ukuran panen antara 500-800 gram/ekor sesuai dengan permintaan pasar. Panen ikan biasanya dilakukan pada malam hari. Harga ikan patin di Desa Beringin berkisar antara Rp 16.000/Kg hinga Rp 20.000/kg. Distribusi ikan dilakukan dengan menggunakan transportasi darat dan transportasi sungai dengan menggunakan mobil dan perahu motor.  Pola penjualan ikan dimulai dari pembudidaya ke pedagang pengumpul, pedagang pengecer dan konsumen akhir. Kelayakan usaha budidaya ikan patin media kolam tanah di Desa Beringin adalah keuntungan usaha pembesaran ikan patin di kolam tanah di Desa Beringin Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala di dapatkan hasil profit/keuntungan yang telah diperoleh dari 21 responden rata-rata yaitu Tahun 2020 Rp. 15.287.093./tahun, Tahun 2021 Rp. 14.149.899 /tahun dan Tahun 2022 Tahun Rp. 14.238.435/tahun. Rata-rata R/C ratio usaha budidaya ikan patin di kolam tanah Tahun 2020 senilai yaitu senilai 1,96, tahun 2021 senilai  1.91 dan tahun 2022 senilai 2,02 artinya usaha budidaya ikan patin efisien dalam penggunaan biaya usaha. Hasil analisis kelayakan usaha budidaya pembesaran ikan patin media kolam tanah di Desa Beringin Kecaatan Alalak Kabupaten Barito Kuala secara finasial layak untuk dijalankan dan dikembangkan  dengan nilai Net Present Value (NPV) kisaran Rp 39.438.389 sampai Rp 34.231.048.  Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C) sebesar 1,49 sampai 1,45 dan nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 48%. 

Kata Kunci: Karakteristik, Ikan Patin, Usaha, Kolam Tanah, Desa Beringin