DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS PERBEDAAN KUAT TEKAN RESIN KOMPOSIT NANOHYBRID SETELAH PERENDAMAN EKSTRAK ETANOL DAUN KALANGKALA 3% DAN OBAT KUMUR NON-ALKOHOL
PENGARANG:MUTHIA INAYAH YANUARTI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-06-06


     Karies adalah penyakit kronis, terlokalisasi, dan irreversible yang pembentukannya merupakan hasil dari demineralisasi progresif yang terjadi pada jaringan keras. Gigi dengan karies perlu dilakukan penatalaksanaan yaitu restorasi kavitas dengan bahan tumpat, salah satunya resin komposit. Resin komposit nanohybrid memiliki sifat mekanik, sifat kima, dan sifat optik yang lebih baik karena memiliki volume filler yang lebih besar dan menggunakan filler dengan berbagai ukuran sehingga distribusi fillernya lebih baik. Sifat mekanik yang meningkat antara lain kuat tekan.

     Kuat tekan akan mempengaruhi umur tumpatan dapat bertahan di dalam rongga mulut sebagai penerima beban kunyah. Kuat tekan sangat dipengaruhi oleh sifat penyerapan yang dimiliki oleh resin komposit. Semakin besar penyerapan maka semakin besar kelarutan. Nilai kelarutan yang besar dapat menurunkan nilai kuat tekan. Suasana asam di dalam rongga mulut dapat mempengaruhi kecepatan dari penyerapan yang juga dapat mempercepat kelarutan sehingga semakin menurunkan kuat tekan, demikian juga degan penggunaan obat kumur.

     Obat kumur berbahan dasar klorheksidin memiliki pH 6,1 dan viskositas yaitu 7,25 cP. Kadar asam dan viskositas mempengaruhi kuat tekan resin komposit nanohybird. Sehingga diperlukan alternatif obat kumur. Salah satu bahan antibakteri yang tersedia di alam Kalimantan Selatan adalah tumbuhan Kalangkala. Penggunaan ekstrak daun kalangkala 3% dinilai efektif sebagai penghambat pertumbuhan bakteri dirongga mulut selain itu, pH yang dimiliki ekstrak ini adalah 6 dan viskositas yaitu 23 cP. 

     Penelitian ini menggunakan desain true experimental dengan rancangan post-test only with control group design dengan total sampel 12 (n=4). Setiap kelompok direndam menggunakan ekstrak daun kalangkala 3%, obat kumur non-alkohol, dan akuades selama 61 jam pada inkubator bersuhu 37oC. Kuat tekan akan diukur menggunakan universal testing machine dengan memberikan tekanan yang bertahap sampai resin komposit pecah. Rata-rata perubahan kuat tekan ekstrak etanol daun kalangkala 3% yaitu 199.05 Mpaobat kumur non-alkohol yaitu 185,90 Mpa, dan akuades yaitu 149,52 Mpa. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji One Way ANOVA dan menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan (p=0,113). Kelompok yang direndam menggunakan ekstrak daun kalangkala 3% memiliki nilai kuat tekan paling besar karena viskositas dari carian ekstrak dan pH yang lebih besar. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh perendaman ekstrak etanol daun kalangkala 3% dan obat kumur non-alkohol terhadap kuat tekan resin komposit nanohybrid.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI