Salah satu indikator untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara adalah Produk Domestik Bruto (PDB) untuk skala nasional atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk skala daerah. Sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB Indonesia adalah industri pengolahan. Salah satu komponen terpenting dalam sektor industri pengolahan adalah industri mikro dan kecil (IMK). Kehadiran IMK mempunyai kontribusi besar dalam pembangunan ekonomi yang erat kaitannya dengan letak geografis antar wilayah dengan wilayah lainnya sehingga mempunyai pengaruh spasial terhadap PDRB disuatu daerah. Oleh sebab itu diperlukan analisis PDRB dengan mempertimbangkan aspek spasial dengan mengkaji pengaruh sektor Industri Mikro dan Kecil (IMK) terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia menggunakan regresi spasial data panel. Model spasial yang dibangun dalam penelitian ini yaitu Spatial Autoregressive Model (SAR) dan Spatial Error Model (SEM) dengan melibatkan pengaruh fixed effect. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan mengidentifikasi faktor-faktor dalam IMK yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi pada setiap provinsi di Indonesia. Hasil menunjukkan bahwa model yang tepat digunakan yaitu Spatial Autoregressive Model Fixed Effect (SAR-FE). Secara keseluruhan, terdapat dua variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah industri mikro dan kecil (X1) dan inflasi (X6). Hasil menunjukkan bahwa jika persentase kedua variabel tersebut meningkat akan menurunkan nilai pertumbuhan ekonomi.