DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Pasar Sayur dan Ikan Plaza Beringin di Buntok
PENGARANG:MUHAMMAD RIF`AN
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-06-10


ABSTRAK

Di Indonesia, pasar adalah salah satu penggerak ekonomi terbesar untuk pendapatan suatu wilayah, dan juga pasar merupakan tempat terjadinya untuk transaksi jual beli. Banyak kebutuhan yang sering orang beli di pasar di antara lain yaitu kebutuhan pangan seperti sembako, sayur, ikan dan bahan pokok lainnya. 

Sangatlah perlu perhatian oleh pihak terkait pasar sayur dan ikan di kota Buntok ini yang mana banyak bagian konstruksi yang sudah rapuh  dan rusak, dan juga kondisi pasar ini sudah semrawut yang mana jalan untuk sirkulasi pengunjung di alih fungsikan sebagai tempat parkir dan sebagai tempat barang dagangan yang mengakibatkan pengguna pasar tidak nyaman karena akses pengguna sempit karena kurang penataan oleh pihak terkait. Berdasarkan dari fakta yang melatarbelakangi rancangan pasar sayur dan ikan Plaza Beringin di Buntok ini adalah “Bagaimana rancangan pasar sayur dan ikan Plaza Beringin di Buntok yang nyaman bagi para penggunanya yaitu penjual maupun pembeli?”.

Metode Architectural Programming oleh William Pena dipilih untuk menyelesaikan permasalahan secara arsitektural karena metode ini sangat menekankan pada permasalahan dalam rancangan pasar sayur dan ikan Plaza Beringin di Buntok. Metode ini menghasilkan kejelasan dan keefisienan dalam proses pemecahan masalah dalam rancangan. Konsep rancangan yang digunakan adalah pasif desain, Pasif Desain adalah secara umumnya yaitu mengurangi penggunaan energi yang diaplikasikan dengan desain arsitektur dan tetap dimaksimalkan kenyamanan pengguna.

Kata kunci: Pasar Sayur dan Ikan, Kenyamanan Pengguna, Kenyamanan Bangunan

ABSTRACT

In Indonesia, markets are one of the biggest economic drivers for a region's income, and markets are also where buying and selling transactions take place. There are many necessities that people often buy at the market, including food necessities such as basic necessities, vegetables, fish and other staples.

It is very important to pay attention to the related parties of the vegetable and fish market in Buntok City, where many parts of the construction are fragile and damaged, and also the condition of this market is chaotic, where the road for visitor circulation is converted into a parking lot and a place for merchandise, which makes market users uncomfortable because user access is narrow due to lack of arrangement by the related parties. Based on the facts behind the design of the Plaza Beringin vegetable and fish market in Buntok, the question is "How can the design of the Plaza Beringin vegetable and fish market in Buntok be comfortable for its users, namely sellers and buyers?"

The Architectural Programming method by William Pena was chosen to solve the problem architecturally because this method places great emphasis on the problems in the design of the Plaza Beringin vegetable and fish market in Buntok. This method produces clarity and efficiency in the problem-solving process in design. The design concept used is passive design. Passive design is generally defined as reducing energy use applied through architectural design while still maximizing user comfort.

 

Keywords:Vegetable and Fish Market, User Comfort, Building Comfort

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI