DIGITAL LIBRARY



JUDUL:POTENSI EKSTRAK AKASIA DAUN BESAR (Acacia mangium Willd.) SEBAGAI ANTIBAKTERI Aeromonas hydrophila DAN TOKSISITASNYA PADA IKAN PAPUYU (Anabas testudineus Bloch)
PENGARANG:MAMANG KARIM
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-06-11


POTENSI Acacia mangium SEBAGAI ANTIBAKTERI Aeromonas hydrophila DAN TOKSISITASNYA PADA IKAN PAPUYU (Anabas testudineus)

POTENTIAL OF Acacia mangium AS AN ANTIBACTERIAL Aeromonas hydrophila AND ITS TOXICITY ON PAPUYU FISH (Anabas testudineus)

Mamang Karim1), Untung Bijaksana2), Siti Aisiah3)

Program Studi Akuakultur Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru- Kalimantan Selatan

Email : mamangkarim10@gmail.com1), untung.bijaksana@ulm.ac.id2), sitiaisiahbp@gmail.com3)

Abstrak

Tanaman Acacia mangium memiliki potensi sebagai antimikroba. Pengalaman di lapangan, tempat kegiatan budi daya yang di sekitarnya ditumbuhi tanaman akasia cenderung memiliki kondisi ikan yang sehat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan antibakteri ekstrak akasia terhadap Aeromonas hydrophila dan menganalisis toksisitas berbagai dosis ekstrak akasia pada ikan papuyu. Penelitian menggunakan ekstrak akasia secara in vitro dengan metode difusi cakram, dilanjutkan uji toksisitas secara in vitro pada ikan papuyu menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, perlakuan yang digunakan adalah K: tanpa pemberian ekstrak akasia, pemberian ekstrak akasia 0,25 mg/mL(A), 0,50 mg/mL(B), 1 mg/mL(C). Hasil uji antibakteri ekstrak akasia akuades 6 mm, ekstrak akasia metanol 7 mm, dan antibiotik (kontrol) 16 dan 12 mm. Nilai MIC ada pada konsentrasi 0,3 mg/mL. Hasil uji toksisitas terhadap kelangsungan hidup didapatkan rerata pada setiap perlakuan yaitu K:100%, A:100%, B:96,67%, C:93,33%. Uji anova menunjukkan hasil tidak berbeda nyata. Ekstraksi basah akasia memiliki zona hambat 7 mm dan ekstrak kering 6 mm yang dikategorikan zona hambat sedang. Hasil uji MIC menunjukkan ekstrak akasia berada di 0,3 mg/mL. Hasil uji toksisitas menunjukkan sintasan 93,33-100%. Konsentrasi 0,5 dan 1 mg/mL terjadi kematian dengan gejala klinis yang parah. Hasil histologis menunjukkan terjadi kongesti, nekrosis dan MMC.

Kata kunci : Aeromonas hydrophila, Akasia, Papuyu

Abstract

Plant Acacia mangium has potential as an antimicrobial. Experience in the field shows that cultivation sites where acacia plants grow around them tend to have healthy fish. The research aims to determine the antibacterial ability of acacia extract against Aeromonas hydrophila and analyzing the toxicity of various doses of acacia extract on papuyu fish. Research using acacia extract in vitro using the disc diffusion method, followed by a toxicity test in vitro in papuyu fish using a completely randomized design with 4 treatments and 3 replications, the treatment used was K:without giving acacia extract, giving acacia extract 0.25 mg/mL(A), 0.50 mg/mL(B), 1mg/mL(C). Antibacterial test results for acacia distilled water extract 6 mm, methanol acacia extract 7 mm, and antibiotics (control) 16 and 12 mm. The MIC value is at a concentration of 0.3 mg/mL. The results of the toxicity test on survival obtained an average for each treatment, namely K:100%, A:100%, B:96.67%, C:93.33%. The ANOVA test showed that the results were not significantly different. Acacia wet extraction has an inhibition zone of 7 mm and dry extract of 6 mm which is categorized as a medium inhibition zone. The MIC test results showed that the acacia extract was at 0.3 mg/mL. Toxicity test results showed survival of 93.33-100%. Concentrations of 0.5 and 1 mg/mL resulted in death with severe clinical symptoms. Histological results showed congestion, necrosis and MMC.

Keywords :Aeromonas hydrophila, Acacia, Papuyu.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI