DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Sistem Agroforestri pada Lahan Gambut di Kelurahan Kalampangan Kota Palangkaraya
PENGARANG:ARIEF NURLYANTO
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-06-11


ABSTRAK

 

ARIEF NURLYANTO. 2024. “Sistem Agroforestri pada Lahan Gambut di Kelurahan Kalampangan Kota Palangkaraya”. Tesis. Program Studi Magister Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. Dibimbing oleh: Prof. Dr. Ir. H. Yudi Firmanul Arifin, M.Sc. dan Prof. Dr.H.Kissinger,S.Hut.,M.Si.

 

 

 

Kata kunci: Agroforestri, Gambut, Kalampangan, Palangkaraya

 

 

            Kerusakan hutan dan lahan rawa gambut di Indonesia saat ini masih terus terjadi, sedangkan upaya pemulihannya belum memberikan hasil nyata dan memuaskan. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis karakteristik sistem agroforestri lahan gambut di Kelurangan Kalampangan dan (2) menganalisis kondisi kesuburan tanah gambut (fisika, kimia dan biologi) dan usnur hara serasah yang dikelola dengan sistem agroforestry. Tahapan dalam metode analisis lanskap agroforestri dibagi menjadi tiga. Pertama, pre-field work, terdiri atas kegiatan: persiapan survei dan komunikasi dengan institusi dan komunitas lokal. Kedua, field work, terdiri atas kegiatan persiapan peralatan dan bahan, penentuan lokasi sampel, penggumpulan data, survei dan pengambilan sampel di lapangan (ground check survey, wawancara, observasi data sekunder). Ketiga, post field work, terdiri atas kegiatan analisis peta dan foto udara, analisis data biofisik-sosial-ekonomi-budaya, analisis model agroforestri (segregation, integration, gradien). Hasil yang diperoleh adalah pola agroforestri yang telah dikembangkan oleh petani di lahan gambut mempunyai karakteristik yang spesifik (khas) sesuai dengan satuan fisiografinya (daerah tanggul sungai, rawa belakang dan kubah gambut). Sistem agroforestri yang dikembangkan oleh petani di Kelurahan Kalampangan dapat diklasifikasikan ke dalam enam kategori, yakni (1) agrisilvikultur, dengan empat pola tanam; (2) agrosilvofishery, dengan tiga pola tanam; (3) silvopasteur, dengan tiga pola tanam; (4) agrofishery, dengan satu pola budidaya; (5) apikultur, dengan dua pola budidaya; dan (6) agropasturasilvofishery. Salah satu komponen penting penyusun sistem agroforestri yang telah dikembangkan oleh petani pada semua fisiografi lahan gambut adalah tanaman buah-buahan. Jenis tanaman buah yang telah dibudidayakan petani di masing-masing fisiografi lahan gambut dapat dipadukan dengan pengalaman dari daerah gambut lainnya. Sistem agroforestri berpengaruh terhadap sifat kimia, fisika, biologi dan kandungan unsur hara serasah (bahan organik lahan). Lahan gambut yang dikelola dengan sistem agroforestri mempunyai sifat kimia tanah yang lebih baik dibandingkan dengan lahan gambut yang dikelola dengan pertanian monokultur dan lahan terlantar.  Sistem agroforestri berpengaruh terhadap kelimpahan dan keanekaragaman makro fauna tanah. Jenis makro fauna tanah yang terdapat pada sistem agroforestri di lahan gambut didominasi oleh Orthoptera, Coleopthera, dan Hymenopthera. Kematangan tanah gambut yang dikelola dengan sistem agroforestri berada pada rentang sedang (saprik) dan lanjut (hemik). Sistem agroforestri berpengaruh terhadap tinggi mjuka air tanah gambut. Pada fisiografi rawa belakang dan kubah gambut yang dikelola dengan sistem agroforestri mempunyai tinggi muka air yang lebih dangkal pada musim kemarau, transisi dan musim hujan dibandingkan dengan sistem monokultur dan semak belukar. Serasah berperan penting dalam siklus hara.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI