Peningkatan pembangunan gedung bertingkat telah menjadi bagian integral dari perkembangan perkotaan serta pemenuhan kebutuhan perumahan dan komersial di berbagai daerah. Ada beberapa kendala seperti kurang tersedianya jumlah tenaga ahli yang diatasi dengan penambahan tenaga kerja yang diberangkatkan dari pulau Jawa, keterlambatan pengiriman material sanitary dan Tiang PJU dari Surabaya diatasi dengan mengestimasi transportasi darat dan laut dengan cara mengecek kembali reschedule kurva material dengan realisasi. Kurangnya produktivitas alat berat biasanya akibat faktor lingkungan seperti cuaca buruk, kondisi tanah tidaka stabil, dan akses yang sulit. Perubahan cuaca yang tidak menentu juga memengaruhi pekerjaan site development dan pekerjaan pengaspalan pada proses mobilisasi material dan alat berat. Oleh karena itu, harus ada penanganan risiko secara tepat sehingga tidak berdampak memunculkan kerugian dalam beban biaya, durasi, serta mutu.

Metode yang dipakai penelitian analisis risiko ialah Metode Severity Index untuk menganalisis data Probability dan Impact dari hasil data kuesioner. Kemudian memasukan data ke dalam Matrix Probability and Impact untuk mengetahui tingkatan risiko sehingga variabel risiko dapat dikategorikan dalam skala penerimaan risiko. Sehingga memperoleh data variabel risiko yang dominan terjadi di proyek tersebut.

Hasil analisis risiko diperoleh 18 risiko valid dan 17 variabel risiko dominan dengan kategori undesirable (tidak diharapkan). Kemudian dilakukan respon risiko sebagai bentuk upaya penanganan. Respon risiko dilakukan sebagai penangangan terhadap sub faktor risiko yang teridentifikasi termasuk ke dalam risiko dominan atau berpengaruh berdasarkan nilai hasil skala tingkat risiko dan skala penerimaan risiko.

Kata kunci: Analisis Risiko, Impact, Probability, Respon Risiko, Severity Index, dan Teknis