Ikan papuyu (Anabas testudineus Bloch) merupakan salah satu jenis ikan lokal di Kalimantan Selatan yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Penebaran ikan dalam jumlah kepadatan yang tinggi dapat menimbulkan penurunan laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu perlakuan A (padat penebaran 2 ekor/L), B (padat penebaran 6 ekor/L) dan C (padat penebaran 10 ekor/L). Parameter yang diamati meliputi kelangsungan hidup, pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan variasi padat penebaran berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan papuyu. Hasil tertinggi diperlakuan A yaitu kelangsungan hidup 68,33 %, pertumbuhan berat mutlak 0,52 gram dan pertumbuhan panjang mutlak 28,6 mm sedangkan terendah diperlakuan C yaitu kelangsungan hidup 37,00 %, pertumbuhan berat mutlak 0,45 gram dan pertumbuhan panjang mutlak 22,7 mm. Padat penebaran larva yang terbaik untuk kegiatan budidaya adalah perlakuan B yaitu kelangsungan hidup 52,33 %, pertumbuhan berat mutlak 0,47 gram dan pertumbuhan panjang mutlak 25,3 mm. Parameter kualitas air selama penelitian cukup optimal yaitu suhu 28,3 – 30,1°C, DO 2,89 – 3,03 mg/L, pH 6,97 – 7,38 dan amoniak 0,05 – 0,10 mg/L.

Kata kunci : larva ikan papuyu, padat penebaran, pertumbuhan, kelangsungan hidup