Teknologi penginderaan jauh sudah semakin canggih, sehingga dapat mendeteksi sebaran vegetasi pada suatu wilayah, pola sebaran vegetasi, kerapatan vegetasi serta luas wilayah vegetasi. Analisis citra satelit dapat digunakan untuk mengamati hutan dengan memperhatikan tingkat kehijauan vegetasi di dalamnya. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Lambung Mangkurat. Tujuannya adalah untuk menganalisis korelasi antara nilai NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan tinggi pohon di KHDTK menggunakan kombinasi teknik penginderaan jauh, Sistem Informasi Geografis (SIG), dan observasi lapangan. Penelitian ini menerapkan metode transformasi NDVI serta observasi lapangan. Dalam analisis NDVI, vegetasi dikategorikan ke dalam empat kelas: rapat, sedang, jarang, dan sangat jarang. Penentuan sampel didasarkan pada intensitas sampling sebesar 0,2%. Hasil analisis NDVI menunjukkan rentang nilai antara 0,07 hingga 0,88 sesuai dengan keempat kelas tersebut. Korelasi antara nilai NDVI dan tinggi pohon menghasilkan persamaan y = 0.0083x + 0.6964 dengan koefisien regresi (R2) sebesar 0,3428, yang menunjukkan bahwa kedua variabel memiliki pengaruh sebesar 34,28%. Nilai koefisien regresi (R2) sebesar 0,3428 dengan interval koefisien (r) sebesar 0,585 mengindikasikan hubungan yang cukup kuat antara nilai NDVI dan tinggi pohon. Koefisien regresi yang positif menunjukkan adanya hubungan searah antara NDVI dan tinggi pohon, sehingga semakin tinggi nilai NDVI, semakin tinggi pula pohonnya.

Kata Kunci. NDVI; Tinggi Pohon; Korelasi; Penginderaan Jauh