Gagal ginjal kronik merupakan keadaan penurunan fungsi ginjal yang ditandai turunnya laju filtrasi glomerulus dalam kurun waktu 3 bulan lebih. Salah satu faktor penyebab gagal ginjal kronik yakni komorbid penyakit, dengan adanya komorbid dapat menyebabkan pasien mendapatkan obat dengan jumlah yang banyak (polifarmasi), hal tersebut dapat menyebabkan pasien mengalami potensi interaksi obat. Potensi interaksi obat jika tidak ditangani, dapat meningkatkan kejadian morbiditas dan mortalitas. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menghitung persentase jumlah pasien berpotensi interaksi obat, persentase potensi interaksi pada tingkat risiko, persentase potensi interaksi pada tingkat keparahan dan persentase potensi interaksi pada mekanisme interaksi. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rekam Medik RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin dimulai pada Januari-Februari 2024. Sampel yang didapat pada penelitian ini sebanyak 58 pasien. Data penelitian tersebut kemudian dianalisis menggunakan aplikasi Lexicomp®, Situs DrugBank Interaction Checker® dan Stockley Drug Interaction 9th Edition. Hasil penelitian menunjukkan persentase kejadian potensi interaksi obat sebesar 56,897% (33 pasien) dengan 175 kasus potensi interaksi obat pada 53 kombinasi obat. Persentase potensi interaksi obat berdasarkan tingkat risiko ditemukan pada kategori B, C, D, dan X secara berturut-turut 31,429% (55 kasus), 61,714% (108 kasus), 4% (7 kasus), dan 2,857% (5 kasus). Persentase potensi interaksi obat berdasarkan tingkat keparahan Minor, Moderate, dan Major secara berturut-turut 33,714% (59 kasus), 62,286% (109 kasus), dan 4% (7 kasus). Persentase potensi interaksi obat berdasarkan mekanisme interaksi pada fase farmakokinetika dan farmakodinamika secara berturut-turut 43,429% (76 kasus) dan 56,571% (99 kasus).