Sungai Martapura memiliki peran vital sebagai sumber kehidupan masyarakat, terutama perempuan, yang hampir seluruh aktivitas sehari-harinya berkaitan dengan sungai, seperti mencuci, mandi, dan mencari nafkah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji korelasi antara pemikiran ecosophy dengan perilaku perempuan dalam mengelola dan memanfaatkan sungai. Penelitian ini menggunakan metode survei kuantitatif, yang dilaksanakan di Desa Sungai Rangas Tengah Kabupaten Banjar. Populasi penelitian adalah perempuan berusia 20 hingga 80 tahun yang telah tinggal di Desa Sungai Rangas Tengah Kabupaten Banjar selama lebih dari 10 tahun. Responden penelitian berjumlah 50 perempuan yang dipilih secara acak dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan meliputi deskriptif, regresi sederhana, dan korelasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman yang mendalam tentang ecosophy berkorelasi secara positif dan signifikan dengan perilaku perempuan terhadap sungai. Semakin tinggi pemahaman terhadap ecosophy pada perempuan, semakin tinggi pula tingkat perilaku yang responsif terhadap sungai. Kontribusi ecosophy pada perilaku perempuan terhadap sungai adalah sebesar 49%, sementara 51%, sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar pemahaman ecosophy. Namun, masih terdapat kesenjangan yang cukup mencolok antara pemahaman konseptual dan praktek sehari-hari. Penting adanya upaya berkelanjutan dari pihak terkait dalam meningkatkan pemahaman ecosophy perempuan, baik melalui edukasi, pelatihan, maupun pemberdayaan, sebagai aspek krusial dalam mendorong praktik-praktik ramah lingkungan, khususnya lingkungan sungai.

Kata Kunci: Ecosophy, Perilaku perempuan, dan Sungai Martapura.