Ulkus diabetikum adalah salah satu komplikasi utama diabetes melitus dengan luka terbuka pada permukaan kulit karena adanya komplikasi makroangiopati. Kontrol infeksi pada ulkus diabetikum dilakukan dengan pemberian antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat mengakibatkan resistensi. Metode DDD (Defined Daily Dose) dan DU 90% salah satu upaya evaluasi penggunaan antibiotik untuk mencegah resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil penggunaan antibiotik, menghitung nilai total DDD dan nilai DDD, menentukan segmen DU 90%, dan mendeskripsikan kategori antibiotik menurut AWaRe pada pasien ulkus diabetikum dewasa rawat inap di RSD Idaman Banjarbaru periode Januari 2022-Juli 2023. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan jenis deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah 95 rekam medik dan yang memenuhi kriteria penelitian dan dilakukan analisis sejumlah 45 rekam medik. Hasil penelitian menunjukkan profil penggunaan antibiotik terbanyak berdasarkan nama antibiotik yaitu siprofloksasin (48,83%), golongan antibiotik yaitu fluorokuinolon (47,92%). Rute antibiotik yaitu secara parenteral (100%) dan lama pemberian antibiotik yaitu 3-5 hari (68,89%). Nilai total DDD/100 patient-days penggunaan antibiotik pasien ulkus diabetikum yaitu 175,00. Siprofloksasin merupakan antibiotik dengan nilai DDD/100 patient-days tertinggi yaitu 35,78. Segmen DU 90% penggunaan antibiotik pasien ulkus diabetikum yaitu siprofloksasin dan seftriakson. Kategori antibiotik AWaRe yaitu access (16,67%), watch (81,25%), dan reserve (2,08%). 

Kata Kunci: Antibiotik, AWaRe, DDD (Defined Daily Dose), DU 90%, Ulkus diabetikum