Resiko waktu dan resiko biaya pada proyek konstruksi bagi kontraktor pada akhirnya akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan Kontraktor, sedangkan tujuan utama Kontraktor dalam mengerjakan suatu proyek konstruksi adalah mendapatkan keuntungan. Salah satu cara pengendalian biaya pada proyek konstruksi adalah dengan merencanaka cash flow proyek sehingga dengan dana yang ada akan dicapai keuntungan yang optimal. Untuk mengetahui perencanaan cash flow akan dianalisa, perencanaan cash flow dengan uang muka 20% dengan peminjaman modal bank dan cash flow dengan uang muka 20% tanpa peminjaman modal bank.

Meninjau perencanaan cash flow, pada penjadwalan earliest start time (EST) menggunakan uang muka 20%, dengan modal pinjaman bank sebesar Rp. 880.652.000,00 diperlukan penambahan dana tambahan. Apabila ditinjau terhadap latest start time (LST) dengan menggunakan uang muka 20%, dengan modal peminjaman bank sebesar Rp. 880.652.000,00 tidak diperlukan dana tambahan