DIGITAL LIBRARY



JUDUL:DALIHAN NA TOLU: FALSAFAH PERANTAU BATAK TOBA DALAM MEMBANGUN SOLIDARITAS DI KOTA BANJARMASIN
PENGARANG:RIBKA SITANGGANG
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-06-21


Ribka Sitanggang. 2024. Dalihan Na Tolu: Falsafah Perantau Batak Toba Dalam Membangun Solidaritas di Kota Banjarmasin. Skripsi, Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. (Dibimbing oleh Arif Rahman Hakim).

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberadaan falsafah dalihan na tolu yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di mana falsafah tersebut menjadi pedoman untuk membangun solidaritas dan hubungan yang kuat antar individu dan kelompok. Tujuan dari penelitian ini  untuk menggambarkan bagaimana perantau Batak Toba dalam membangun solidaritas berdasarkan falsafah dalihan na tolu di Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam semi terstruktur dan dokumentasi.

Analisis penelitian ini menggunakan teori solidaritas sosial dari Emile Durkheim, penelitian ini memberikan gambaran bagaimana perantau Batak Toba membangun solidaritas berdasarkan dalihan na tolu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perantau Batak Toba di Kota Banjarmasin sangat menjaga falsafah dalihan na tolu. Berdasarkan falsafah tersebut terdapat tiga hal yang berhubungan yaitu yang pertama, somba marhula-hula atau hormat kepada tulang atau paman. Kedua, manat mardongan tubu atau menjaga sikap terhadap teman semarga. Ketiga, elek marboru atau lemah lembut terhadap perempuan. Adapun wujud solidaritas perantau Batak Toba di Kota Banjarmasin terbagi menjadi beberapa kegiatan seperti: 1) punguan (komunitas) yang terbagi menjadi dua yaitu punguan marga parna (komunitas marga parna) dan Ikatan Mahasiswa Batak Banjarmasin (IMBB); 2) pesta pangolion (pernikahan); 3) acara namonding (kematian); 4) tempat ibadah atau gereja; 5) kegiatan sosial lainnya seperti lapo atau cafe Berdasarkan kegiatan-kegiatan tersebut yang menjadi kunci untuk mereka membangun solidaritas adalah tarombo (silsilah marga). Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa solidaritas sesama perantau Batak Toba di Kota Banjarmasin masih sangat kental dan mengacu pada falsafah dalihan na tolu sebagai landasan yang mengatur aktivitas masyarakat perantau Batak Toba.

Kata kunci: Falsafah, Solidaritas, Batak Toba

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI