Tanaman jengkol (Pitchellobium lobatum Benth.) merupakan tanaman yang mengandung antioksidan kategori sangat kuat sehingga berpotensi dijadikan sediaan oral penangkal radikal bebas di dalam tubuh. Namun, flavonoid yang terkandung dalam ekstrak kulit buah jengkol memiliki keterbatasan seperti ketidaklarutan dalam air, ukuran partikel besar, metabolisme yang cepat dan waktu paruh yang pendek sehingga akan menyebabkan masalah dalam uji klinis. Pemberian secara oral tidak akan efektif karena flavonoid yang terkandung dalam ekstrak kulit buah jengkol memiliki keterbatasan seperti ukuran partikel besar sehingga akan membatasi bioavailabilitas zat aktif dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi kitosan dan Na-TPP sebagai basis nanopartikel berdasarkan nilai pH, persen transmitan dan efisiensi penjerapan serta menentukan pengaruh interaksi dari kitosan dan Na-TPP sebagai basis nanopartikel ekstrak etanol kulit buah jengkol terhadap pH, persen transmitan dan efisiensi penjerapan. Penentuan formula optimal menggunakan metode Simplex Lattice Design dari software Design Expert versi 13. Optimasi komponen penyusun nanopartikel terdiri atas ekstrak kulit buah P. Lobatum (0,3% dengan volume 1-4 mL), kitosan (0,2% dengan volume 2-5 mL) dan Na-TPP (0,1% dengan volume 1-4 mL). Formula optimum yang didapat berdasarkan hasil respon yang telah dirunning ialah ekstrak kulit buah P. Lobatum 1,688 mL, kitosan 3,075 mL, dan Na- TPP 2,238 mL. Berdasarkan hasil verifikasi %bias pH, persen transmitan dan efisiensi penjerapan bernilai 0,683; 1,143; 0,099. Pengaruh interaksi kitosan dan Na-TPP terhadap respon pH sebesar -1,53, persen transmitan sebesar 6,50 dan efisiensi penjerapan sebesar -0,333. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa komposisi kitosan dan Na-TPP yang optimal yaitu 3,075; 2,238 mL dan interaksi komponen penyusun nanopartikel berpengaruh terhadap respon.