DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN BENALU BATU (Paraboea kalimantanensis) TERHADAP MAKROPATOLOGI DAN HISTOPATOLOGI ORGAN JANTUNG, GINJAL DAN HATI TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR
PENGARANG:MUHAMMAD LUTHFI PUTERA ANANDA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-06-24


Benalu batu (Paraboea kalimantanensis) merupakan tumbuhan endemik khas Kalimantan Selatan yang memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri. Secara empiris, masyarakat mengonsumsi daun P. kalimantanensis sebagai ramuan obat alternatif untuk antikanker. Efek farmakologi yang diklaim tersebut mendukung pengembangan P. kalimantanensis sebagai obat herbal terstandar. Menurut BPOM, penggunaan obat herbal harus didukung dengan adanya bukti keamanan maupun efektivitasnya termasuk uji toksisitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil keamanan ekstrak daun P. kalimantanensis melalui uji toksisitas akut menggunakan tikus galur Wistar berdasarkan evaluasi gambaran makropatologi serta histopatologi sel jantung, ginjal dan hati pada tikus setelah diberikan ekstrak etanol daun P. kalimantanensis secara peroral. Uji toksisitas akut berpedoman pada OECD 420 Fixed Dose Procedure. Uji pendahuluan menggunakan ekstrak etanol daun P. kalimantanensis dosis 300 mg/kgBB dan diikuti dengan dosis tinggi 2000 mg/kgBB yang diberikan secara tunggal dan diamati selama 14 hari. Uji utama dilakukan dengan membagi tikus ke dalam kelompok kontrol (Na-CMC 0,5%) dan kelompok perlakuan (2000 mg/kgBB), masing-masing kelompok terdiri atas 5 tikus. Pada hari ke-15 tikus dikorbankan lalu organ jantung, ginjal dan hati diambil untuk diamati makropatologinya dan dibuat preparat histopatologi dengan metode pewarnaan Hematoxylin-Eosin (HE). Hasil analisis Mann-Whitney dan Independent T-test menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun P. kalimantanensis pada gambaran makropatologi (bobot organ relatif) tidak terdapat perbedaan bermakna (p> 0,05). Hasil analisis Mann-Whitney dan Independent T-test histopatologi jantung, ginjal, dan hati didapatkan perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan (p< 0,05). Pemberian ekstrak etanol daun P. kalimantanensis pada dosis 2000 mg/kgBB dapat menimbulkan perubahan gambaran histologi pada organ jantung, ginjal dan hati dengan kategori ringan.

 

Kata Kunci: P. kalimantanensis, benalu batu, uji toksisitas akut, makropatologi, histopatologi, jantung, ginjal, hati

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI