DIGITAL LIBRARY



JUDUL:UJI ORGANOLEPTIK BAKSO IKAN PATIN (Pangasius sp) DENGAN PENAMBAHAN TAHU DAN WORTEL (Daucus carrot)
PENGARANG:MUHAMMAD NOOR AULIA HAQ ADE ANDREA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-06-26


Salah satu spesies ikan yang berhasil dijinakkan di Indonesia adalah ikan patin (Pangasius sp.). Perairan negara ini memiliki beragam varietas ikan patin yang merupakan spesies asli. Lemak perut ikan patin mengandung ω-3 sebesar 1.89% dan ω-6 sebesar 21.84%. Asam oleat menyumbang 40,14% dari komposisi asam lemak tak jenuh, dan asam palmitat menyumbang 26,22%. Tahu memiliki rasa yang unik, kandungan gizi yang tinggi, nutrisi yang komplit, mudah dicerna oleh tubuh, dan murah. Tahu juga bisa diolah menjadi banyak jenis makanan dan mudah dibeli. Tahu juga bahwa industri skala kecil dan menengah telah berkembang pesat. Industri tahu di Indonesia, terutama di Jawa, saat ini terdiri dari sekitar 86.400 unit yang mampu menghasilkan lebih dari 2,56 juta ton tahu setiap tahunnya. Sementara itu, wortel (Daucus carota L.) menjadi sayuran favorit masyarakat karena kaya akan nutrisi seperti karoten, vitamin A, B, C, serta berbagai mineral. Selain digunakan sebagai bahan pangan, wortel juga memiliki beragam aplikasi dalam industri farmasi dan kosmetik. Akibatnya, permintaan terhadap wortel terus mengalami peningkatan. Tujuan dari studi ini adalah untuk menyelidiki dampak dari penambahan tahu dan wortel pada bakso yang terbuat dari ikan patin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), studi ini menerapkan tiga perlakuan berbeda: A (bakso ikan patin dengan 15% tahu dan 5% wortel), B (10% tahu dan 10% wortel), dan C (5% tahu dan 15% wortel). Evaluasi dilakukan melalui uji organoleptik. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan B unggul dalam aspek kenampakan dan bau/aroma, sementara perlakuan A terendah pada kedua aspek tersebut. Untuk rasa, perlakuan A mendapat nilai tertinggi, sedangkan C terendah. Tekstur terbaik ditemukan pada perlakuan C, dengan A terendah. Terakhir, warna terbaik dihasilkan oleh perlakuan B, sementara C mendapat nilai terendah.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI