Ekosistem mangrove yang berada di Kuala Lupak dikembangkan seluas 5.972,94  Ha dengan berbagai tingkat kerapatan, jenis dan ketebalan yang beragam serta terdapat habitat pendukungnya seperti primata, crustacea, moluska dan lain-lain. Penelitian ini dilakasanakan di Desa Muara Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan dengan waktu penelitian dari bulan April – juni 2024. Penelitian ini menggunakan metode transek garis dan plot dengan menggunakan sub plot 1x1 m² untuk pengambilan data gastropoda dan menggunakan plot 10x10 m² untuk pengambilan data mangrove.

Analisis jenis dan kerapatan mangrove serta komunitas Gastropoda meliputi Kelimpahan danindeksKeanekaragamanyangdilengkapidengannilaikriteriapadaperhitungannyadan kelimpahan hanya melihat dari hasil tinggi rendahnya komunitas dariperhitungan. Adapun hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai beriku: 

Jenis dan kerapatan mangrove di Desa Muara Kintap didapatkan hasil sebagai berikut : Tiga stasiun penelitian memiliki jenis dan kerapatan yang berbeda-beda, untuk stasiun 1 memiliki 699 ind/ha dengan jenis Rhizophora apiculate dan Nypa fruitican, stasiun 2 memiliki nilai 1200 ind/ha dengan jenis Avicennia marina, Rhizophora apiculate dan Nypa fruitican dan stasiun 3 memiliki nilai 1766 ind/ha dengan jenis Avicennia marina dan Rhizophora apiculata. Kelimpahan Keanekaragaman gastropoda pada ekosistem mangrove di Desa Muara Kintap didapatkan hasil sebagai berikut : Kelimpahan terendah terdapat pada stasiun 1 dengan nilai 1,50. Sedangkan kelimpahan tertinggi terdapat pada stasiun 3 dengan nilai 1,74 dan hasil Indeks Keanekaragaman Gastropoda seluruh stasiun penelitian masuk kategori sedang. Hubungan kelimpahan Gastropoda dengan kerapatan Mangrove memiliki hubungan positif setiap naiknya kerapatan Mangrove (X) mengakibatkan kelimpahan Gastropoda (Y) semakin tinggi. Kelimpahan Gastropoda memiliki hubungan yang sedang dengan kerapatan mangrove.