DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Pengaruh Pemberian Pupuk NPK pada Tanah Ultisol Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Jagung Hibrida
PENGARANG:JANUARITA CRISTY
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-06-26


Jagung adalah salah satu komoditas pertanian yang sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan nasional karena digunakan sebagai bahan baku untuk industri pangan, pakan ternak, dan energi terbarukan. Kabupaten Gunung Mas sebagai salah satu wilayah pengembangan jagung hibrida di Kalimantan Tengah, berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Gunung Mas (2022), persentase penurunan hasil produksi jagung dari tahun 2020 – 2021 adalah 25,8%. Produksi jagung pada tahun 2020 sebesar 1.086 ton dan pada tahun 2021 mengalami penurunan produksiyaitu menjadi805 ton. Rata-rata produktivitas 2,5 – 3 ton jagung tongkolan kering per hektar. Padahal petani telah menggunakan salah satu benih varietas unggul yaitu NK 212 yang mempunyai keunggulan khusus seperti potensi hasil tinggi. Diduga beberapa faktor yang mempengaruhi hasil tanaman jagung menjadi rendah, yaitu pengaplikasian pupuk yang belum tepat, penerapan teknologi dan sistem budidaya yang belum diperbaiki, serta belum optimal dalam meningkatkan produktivitas lahan. Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas lahan adalah jenis tanah. Jenis tanah yang dominan di wilayah Kabupaten Gunung Mas yaitu jenis tanah Ultisol. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan produksi jagung hibrida di tanah Ultisol, pemupukan merupakan teknik produksi di lapang yang harus diperhatikan ketepatannya. Pemberian unsur N, P dan K yang cukup dan penggunaan varietas yang adaptif merupakan salah satu cara dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengkaji pengaruh interaksi pemberian dosis pupuk NPK dengan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tiga varietas jagung hibrida di tanah Ultisol. 2) Mengkaji pengaruh masing-masing faktor tunggal dosis pupuk NPK  dan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tiga varietas jagung hibrida di tanah ultisol.

Penelitian ini merupakan percobaan di lapangan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dua faktor dengan rancangan petak terpisah (split plot design). Sebagai petak utama adalah varietas jagung hibrida dan dosis pupuk NPK Phonska sebagai anak petak. Petak utama adalah varietas jagung hibrida (v) terdiri dari tiga varietas yaitu:  v1 = NK 212, v2 = BISI 18, v3 = Pertiwi 5. Anak petak adalah dosis pupuk NPK (p) terdiri dari empat taraf yaitu: p0 = Pupuk NPK dengan dosis 0 kg ha-1, p1 = Pupuk NPK dengan dosis 150 kg ha-1, p2 = Pupuk NPK dengan dosis 300 kg ha-1, p3 = Pupuk NPK dengan dosis 450 kg ha-1. Terdapat 12 kombinasi perlakuan dengan masing-masing perlakuan terdiri dari 3 kali ulangan, sehingga terdapat 36 unit percobaan. Pengamatanyang dilakukan pada pertumbuhan terdiri dari tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), diameter batang (mm), waktu berbunga (hari), laju pertumbuhan relatif (g/m2/hari), dan indeks luas daun (cm). Pengamatanyang dilakukan pada komponen hasil terdiri dari jumlah tongkol (buah), panjang tongkol tanpa kelobot (cm), diameter tongkol tanpa kelobot (mm), berat tongkol dengan kelobot (g), berat tongkol tanpa kelobot (g), jumlah baris biji per tongkol (baris), jumlah biji per baris (butir), jumlah biji per tongkol (butir), bobot 100 biji (g), hasil panen per petak (kg), hasil per hektar (t), dan efisiensi agronomi (kg.kg-1).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi pupuk NPK dengan varietas jagung hibrida tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter komponen pertumbuhan dan komponen hasil tanaman. Pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 14 HST dan 42 HST, jumlah daun umur 14 HST, indeks luas daun, panjang tongkol tanpa kelobot, berat tongkol dengan kelobot, berat tongkol tanpa kelobot, jumlah biji per baris, jumlah biji per tongkol, hasil panen per petak, dan hasil per hektar. Dosis pupuk NPK 150 kg ha-1 menghasilkan biji jagung per petak dan per hektar masing-masing yaitu 5,64 kg dan 10,03 t berbeda dengan tanpa pemberian pupuk npk yang menghasilkan biji jagung per petak dan per hektar masing-masing yaitu 4,85 kg dan 8,60 t. Varietas berpengaruh nyata terhadap LPR 28 – 42 HST, diameter tongkol tanpa kelobot, berat tongkol dengan kelobot, jumlah baris biji per tongkol, hasil panen per petak, dan hasil per hektar. Varietas Bisi 18 menghasilkan biji jagung jagung per petak dan per hektar masing-masing yaitu 6,46 kg dan 11,49 t berbeda dengan varietas Pertiwi 5 yang menghasilkan biji jagung per petak dan per hektar masing-masing yaitu 5,04 kg dan 8,94 t.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI