Kampus 1 ULM Banjarmasin sudah menerapkan beberapa konsep drainase berwawasan lingkungan dengan dibangunnya kolam konservasi. Konsep eko-drainase bertujuan menyimpan kelebihan air hujan untuk dieresapkan ke dalam tanah, sehingga mengurangi peluapan air ke permukaan yang menyebabkan terjadinya genangan. Evaluasi perlu dilakukan terhadap kolam konservasi dengan harapan dapat mengurangi banjir/genangan yang terjadi di Kawasan Kampus yang nantinya menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penanganan atau desain baru untuk kolam yang sudah ada.

Metode analisis yang dilakukan diantaranya pengumpulan data yaitu data curah hujan tahunan rata-rata selama 47 tahun (1973 – 2022), metode FAO Penman Monteith untuk mencari nilai Evapotranspirasi (ET0) dan koefisien limpasan untuk mengetahui volume air terinfiltrasi. Penelitian ini juga dilakukan analisis laju dan kapasitas infiltrasi di Kampus 1 ULM Banjarmasin. Metode yang digunakan dalam analisis laju dan kapasitas infiltrasi adalah metode Horton, dengan pengukuran laju infiltrasi menggunakan alat double ring infiltrometer (turf tec infiltrometer).

Hasil perhitungan Curah hujan tahunan didapat nilai terendah sebesar 1568 mm/tahun, tertinggi  3677 mm/tahun, dan rata-rata 2506,13 mm/tahun. Analisis data infiltrasi menyimpulkan laju infiltrasi tiap kawasan memiliki klasifikasi yang berbeda dengan kapasitas infiltrasi yang beragam. Hanya kawasan gedung serbaguna dan open space yang memiliki rasio tampungan < 100% (aman). Dikawasan lain air yang masuk lebih banyak    dari kemampuan kolam menghilangkan air. Agar mengatasi limpasan air yang keluar, maka dibuat dimensi rencana kolam dengan menggali dan/atau menambah jumlah kolam. Dari hasil tersebut dapat mengatasi limpasan kolam yang berlebihan.