Novita Adya Chiara, “Mamapas Lewu: Penjaga Keseimbangan Hubungan Manusia Dengan Alam Pada Masyarakat Dayak Ngaju di Desa Pilang” Dibimbing oleh Ismar Hamid, S.S.,M.Si selaku pembimbing skripsi.

Ritual mamapas lewu merupakan tradisi pembersihan desa yang dilakukan masyarakat adat dayak secara turun menurun sejak zaman nenek moyang. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan nilai penghormatan yang terkandung di dalam tradisi mamapas lewu dan menganalisa faktor yang mendasari masyarakat Dayak Ngaju tetap melestarikan tradisi mamapas lewu pada masyarakat Dayak Ngaju. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam perspektif fenomenologi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tradisi mamapas lewu merupakan tradisi yang tidak bisa mereka tinggalkan karena menghormati roh leluhur yang telah menjaga mereka dari hal buruk. Tradisi mamapas lewu ini dapat menjaga keseimbangan alam dan membantu masyarakat untuk sadar akan hal nya menjaga lingkungan alam sekitar agar tidak rusak lagi oleh manusia.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah masyarakat melakukan tradisi ini tidak untuk melestarikan kebudayaannya saja, tetapi tradisi ini mengandung nilai rasa syukur kepada Tuhan dan meminta pertolongan kepada roh leluhur untuk membuat masyarakat sadar akan hal menjaga alam sekitar. Nilai penghormatan alam yang terkandung pada tradisi mamapas lewu ini ada pada sikap masyarakat desa yang enggan untuk mengambil lebih hasil alam. Seperti syarat mamapas lewu yang merupakan hasil alam seperti hewan kurban, dedaunan, dan beras yang biasanya digunakan sebagai syarat ritual pada kebudayaan Dayak.  Syarat ritual mamapas lewu ini juga memiliki makna tersendiri yang dipercayai masyarakat dan nilai untuk menghormati alam. Tradisi mamapas lewu ini adalah bentuk hormat masyarakat kepada alam yang telah memberikan hasil untuk kehidupan.

Kata Kunci: Tradisi Mamapas Lewu, Nilai, Ritual, Keseimbangan Alam