ABSTRAK

Ayu Purnawati.2024. Mbah Siren dan Mbah Kisut: Peran Aktor Dalam Melestarikan Tradisi Temu Manten Masyarakat Jawa di Desa Karang Bunga. Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing: Arif Rahman Hakim, S.S.M.A

          Adanya suku Jawa di Desa Karang Bunga tidak luput dari program pemerintah yaitu transmigrasi, program ini bertujuan untuk pemerataan penduduk dengan maksud dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan dan menjadi pusat pembangunan wilayah yang baru. Dengan begitu membuat desa mempunyai kebudayaan yang berbeda,tetapi tidak membuat masyarakatnya terpecah belah. Hal ini tentu saja tidak luput dari peran aktor yang masih mampu melestarikan tradisi-tradisi dari Jawa, aktor-aktor ini berperan penting dalam membangun integrasi yang ada di Desa.

          Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran pemandu Temu Manten dan bagaimana melestraikan tradisi Jawa tersebut di Desa Karang Bunga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif dengan menggunakan pendekatan Life History dan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

          Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa peran aktor saat menjadi pemandu Temu Manten sangat berpengaruh, kedua aktor saling terikat dengan target yang akan dipandunya bukan hanya target atau sasaran seperti kedua mempelai saja tetapi masyarakat sekitar juga untuk menjadi perantara dalam membentuk komunitas orang Jawa dan juga sebagai sesepuh dimana dapat juga melestarikan kebudayaan dari masng-masing daerah. Hal ini juga membuat masyarakat yang ada di Desa Karang Bunga masih melakukan dan tidak melupakan bagaimana tradisi yang berasal dari daerah mereka yakni Jawa walaupun mereka sudah menetap di Kalimantan tetapi mereka masih melestarikannya karena adanay peran aktor dari Mbah Siren dan Mbah Kisut.

Kata Kunci : Temu Manten, Peran Aktor, Tradisi