DIGITAL LIBRARY



JUDUL:DAYA TAMPUNG SUNGAI BANYU IRANG MENGGUNAKAN PEMODELAN QUAL2Kw DAN UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN DI DESA BANYU IRANG
PENGARANG:MUHAMMAD RIZQAN FADILLAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-06-28


RINGKASAN

 

 

Muhammad Rizqan Fadillah, 2024. Daya Tampung Sungai Banyu Irang Menggunakan PemodelanQUAL2KWdan Upaya Penanggulangan Pencemaran di Desa Banyu Irang. Pembimbing Dr. Ir. Farmawati, M.Si  (Ketua),  Dr. Noor Arida Fauzana, S.Pi, M.Si (Anggota I), dan Dr. Badaruddin, S.Hut., M.P (Anggota II).

 

          Salah satu sungai yang ada di Pulau Kalimantan Selatan adalah Sungai Banyu Irang, yang terletak di Desa Banyu Irang, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten tanah Laut, dimana berdasarkan hasil observasi pendahuluan, sungai ini dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk keperluan air bersih seperti kebutuhan domestik (mandi, cuci dan kakus), budidaya perairan berupa pemeliharaan ikan dalam karamba dan transportasi air. Adanya kegiatan pembuangan limbah domestik  ke sungai oleh masyarakat setempat, diduga penyebab terjadinya penurunan kualitas air hingga tidak dapat dimanfaatkan lagi secara maksimal. Belum ada upaya untuk memperbaiki kualitas air sungai, baik atas kesadaran masyarakat sendiri maupun campur tangan pemerintah daerah setempat.  Hal ini diduga karena belum adanya penelitian yang menyatakan secara ilmiah tingkat pencemaran perairan yang dialami Sungai Banyu Irang, sehingga menyulitkan penetapan bentuk kelola yang tepat terhadap perairan tersebut.

          Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kondisi eksisting kualitas air Sungai Banyu Irang, daya tampung Sungai Banyu Irang terhadap beban pencemaran dari limbah domestik menggunakan pemodelan QUAL2Kw, dan menentukan upaya penanggulangan pencemaran perairan Sungai Banyu Irang. Penelitian dilakukan pada perairan Sungai Banyu Irang pada tanggal 5 Maret 2024.  Metode penelitian meliputi, pengumpulan data (pengambilan sampel menggunakan metode pengambilan contoh air per-mukaan menurut SNI 6989.57:2008, dianalisa di Laboratorium BBTKL-PP Banjarbaru, pengolahan data (data hasil pengukuran dan analisa ditabulasi dan dibuatkan grafik agar memudahkan untuk membaca data hasil pengukuran dan analisa), dan analisis data (data yang telah diolah dibandingkan dengan Baku Mutu Air (BMA) dan penentuan Status Mutu Airnya berdasarkan Kepmenlh. No.115/2003. Program QUAL2Kw diawali meng-input data pada worksheet  yang  terdapat  pada program  QUAL2Kw,  di-klik  tombol “Run  VBA”.  Data yang telah di-input membentuk model berupa grafik, selanjut-nya di verifikasi untuk mengetahui model apakah sudah mendekati data hasil pengukuran dan analisa kualitas air.

            Kualitas air Sungai Banyu Irang tidak memenuhi BMA yang dipersyaratkan, baik berdasarkan PPRI No.22/2021 tentang  Penyelenggaraan  Perlindungan  dan  Pengelolaan Lingkungan  Hidup  Lampiran VI. Baku Mutu Air Nasional (Baku  Mutu  Air Sungai dan Sejenisnya) maupun PERGUB KALSEL No.:05 Tahun 2027 tentang  Baku  Mutu  Air  Sungai Di Provinsi  Kalimantan  Selatan. Hasil penentuan status mutu air menunjukkan bahwa nilai parameter fisika masih memenuhi baku mutu, sehingga skor 0, sedangkan parameter kimia dan biologi memperoleh skor -49 (Kelas D : Buruk, skor ≥ - 31, cemar berat).  Daya tampung beban pencemaran untuk parameter TSS, pH, NH3, dan BOD masih memenuhi daya tampung, sedangkan untuk parameter COD (rerata -6,50085 mg/L), Total Coliform (-6600,96 MPN/100 ml), minyak dan lemak (-4,01757 mg/L) sudah tidak memenuhi daya tampung, bahkan defisit untuk memenuhi baku mutu air yang dipersyaratkan. Diperlukan efektivitas pengelolaaan limbah domestik hingga 50 % dan penggunakan septic tank biofilter dinyatakan efektif untuk mengolah limbah domestik dan mampu menurunkan konsentrasi kandungan air limbah sebesar 48,74% dan dengan teknologi ini, parameter yang tidak memenuhi baku mutu air limbah seperti amonia bebas, BOD520, dan COD mengalami penurunan masing-masing sebesar 82,15%, 45,61%, dan 46,04%.

 

 

 

SUMMARY

 

 

Muhammad Rizqan Fadillah, 2024. The capacity of the Banyu Irang River using QUAL2Kw modeling and pollution prevention efforts in Banyu Irang Village. Supervisor Dr. Ir. Farmawati, M.Sc (Chair), Dr. Noor Arida Fauzana, S.Pi, M.Sc (Member I), and Dr. Badaruddin, S.Hut., M.P (Member II).

 

One of the rivers on the island of South Kalimantan is the Banyu Irang River, which is located in Banyu Irang Village, Bati-Bati District, Tanah Laut Regency, which is based on the results of preliminary observations, this river is used by surrounding residents for clean water such as domestic needs ( Bathing, washing and toilet), aquaculture in the form of fish cultivation in karamba and water transportation. The existence of domestic waste disposal activities into the river by the local community, allegedly was the cause of a decrease in water quality so that it cannot be utilized optimally. There has been no effort to improve the quality of river water, both on the awareness of the community itself and the interference of the local government. This is allegedly because there is no research that states scientifically the level of waters experienced by the Banyu Irang River, so it makes it difficult to determine the appropriate form of governance of these waters.

The purpose of this study was to analyze the existing conditions of the Banyu Irang River water quality, the capacity of the Banyu Irang River against the pollution load from domestic waste using QUAL2Kw modeling, and determine efforts to overcome water pollution of the Banyu Irang river waters management approach. The study was conducted on the waters of the Banyu Irang River on March 5, 2024. The research method includes, data collection (sampling using the Water Sampling Method according to SNI 6989.57: 2008, analyzed in the BBTKL-PP Banjarbaru Laboratory, data processing (measurement results and analysis results are tabulated and graphs are made to make it easier to read the measurement and analysis data), and data analysis (data that has been processed compared to water quality standards (BMA) and determining the water quality status based on Kepmenlh. The QUAL2Kw program begins with inputting data in the worksheet contained in the QUAL2Kw program, then clicked the "Run VBA" button. The data that has been inputted forms a model in the form of a graph, then verified to find out whether the model is approaching the measurement data and water quality analysis.

The water quality of the Banyu Irang River does not meet the required BMA, both based on PPRI No.22/2021 concerning the Implementation of Environmental Protection and Management Appendix VI. National Water Quality Standards (River Water Quality Standards and Similar) and PERGUB KALSEL No.:05 of 2027 concerning River Water Quality Standards in South Kalimantan Province. The results of determining the water quality status show that the physical parameter values ??still meet the quality standards, so the score is 0, while the chemical and biological parameters get a score of -49 (Class D: Poor, score ≥ -31, heavily polluted).  The pollution load capacity for the parameters TSS, pH, NH3, and BOD still meets the capacity, while for the parameters COD (average -6.50085 mg/L), Total Coliform (-6600.96 MPN/100 ml), oil and fat (-4.01757 mg/L) no longer meets the capacity, even a deficit to meet the required water quality standards. The effectiveness of domestic waste management is needed up to 50 % and the use of biofilter septic tanks is declared effective for processing domestic waste and can  reduce  the concentration of wastewater content by 48.74 % and with this technology, parameters that do not meet the quality of wastewater such as free ammonia, BOD520, and COD decreased each by 82.15%, 45.61%, and 46.04%.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI