Rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik di Indonesia dalam memecahkan masalah dapat dilihat pada penelitian di SMA St.Thomas Aquinas, NTT dengan skor persentase sebesar 43,01%. Faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan ini disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran yang pasif, kurangnya fasilitas seperti media pembelajaran dan minat belajar yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berupa E-Comic dan perangkat pendukungnya yang valid dan reliabel. E-Comic berbasis modelCPS dikembangkan menggunakan model pengembangan ADDIE. Namun, pada penelitian ini hanya sampai tahap Development saja karena keterbatasan waktu peneliti. Validator terdiri dari 3 dosen pendidikan kimia,1 dosen PGMI dan 1 guru kimia. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen validasi. Hasil uji validitas mendapatkan persentase sebesar 91,8% untuk E-Comic dan 90,25% untuk rata-rata perangkat pendukungnya. Begitu juga dengan uji reliabilitas yang mendapatkan persentase sebesar 89% untuk E-Comic dan 90,05% untuk rata-rata perangkat pendukungnya. Oleh karena itu, E-Comic dan perangkat pendukungnya dinyatakan sangat valid dan reliabel. Hal ini sesuai dengan perhitungan yang menyatakan produk dikatakan valid jika minimal memperoleh >70% dan formula Borich yang menyatakan produk dikatakan reliabel jika minimal memperoleh ≥75%. Dengan demikian, media E-Comic dinyatakan sangat layak digunakan sebagai media pembelajaram untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan minat belajar peserta didik dalam pembelajaran kimia.

Kata kunci:E-Comic, perangkat pendukung,kemampuan berpikir kritis, model CPS, model ADDIE, minat belajar.