Produksi kain sasirangan dapat menumbuhkan kesejahteraan masyarakat, namun juga menghasilkan limbah cair akibat dari proses pembuatannya. Cairan limbah sasirangan yang diperoleh memiliki kadar BOD & COD sebesar 625 mg/L dan 857,90 mg/L yang telah melampaui baku mutu Permen LHK No. 16 Tahun 2019. Salah satu cara untuk mengolah air limbah sasirangan yaitu dengan menggunakan sistem Lahan Basah Buatan Aliran Kombinasi Vertikal Horizontal (LBB-AKVHBP). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja sistem LBB-AKVHBP dalam menyisihkan kadar BOD & COD dengan menggunakan variasi tanaman. Tanaman yang digunakan pada penelitian ini meliputi Vetiveria zizanioides, Scirpus grossus, dan Equisetum hyemale. Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium dengan sistem duplo selama 45 hari. Ukuran reaktor yaitu 60 cm x 43 cm x 36 cm yang menggunakan media berupa tanah humus dan pasir dengan rasio 1:1 serta kerikil dengan aliran kontinyu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kadar BOD dan COD pada limbah cair industri kain sasirangan sebelum dilakukan pengolahan sebesar 625 mg/L dan 857,9 mg/L yang telah melampaui nilai baku mutu Permen LHK No. P.16 Tahun 2019. Dinamika kadar BOD dan COD setelah melewati sistem LBB-AKVHBP mengalami penurunan yang konsisten dengan penyisihan terbesar terjadi pada waktu detensi 15 hari pertama. Nilai efisiensi penyisihan kadar BOD dan COD terbesar terjadi pada reaktor tanaman Scirpus grossus yaitu sebesar 97,27% dan 96,52% dilanjutkan reaktor tanaman Equisetum hyemale sebesar 96,36% dan 94,93% dan Vetiveria zizanioides sebesar 95,45% dan 94,20%. Jenis tanaman yang paling berpengaruh dalam menyisihkan kadar BOD dan COD pada uji statistik adalah reaktortanaman Scirpus grossus, serta terjadi perubahan morfologi pada ketiga jenis tanaman.

Kata kunci: Limbah Cair Sasirangan, Lahan Basah Buatan, Vetiveria zizanioides, Scirpus grossus, Equisetum hyemale.