Ampas kopi merupakan limbah yang berasal dari proses penyeduhan kopi. Pertumbuhan Coffee Shop yang mencapai lebih dari 100 Coffee Shop di Kota Banjarbaru. Ampas kopi dihasilkan dalam jumlah besar dan seringkali dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah. Pemanfaatan ampas kopi menjadi karbon aktif karna memiliki kandungan total karbon, total nitrogen, abu dan selulosa. Karbon aktif memiliki banyak kegunaan, salah satunya adalah untuk adsorpsi (penyerapan) warna dari air. Adsorpsi merupakan salah satu proses yang dapat digunakan karena efesiensi dan kapasitas adsorpsinya yang tinggi. Air Sungai Martapura belum dapat dimanfaatkan dengan baik karena air Sungai Martapura memiliki kandungan warna melebihi baku mutu berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik karbon aktif ampas kopi setelah diaktivasi; dan menganalisis efisiensi adsorpsi warna pada air Sungai Martapura terhadap karbon aktif ampas kopi. Metode yang digunakan menggunakan sistem batch.Hasil karakteristik karbon aktif ampas kopi setelah aktivasi dengan HCl 0,1 Myaitu, kadar air 11 %, kadar abu 5 %, dan daya serap iodin 862,92 mg/g. Hasil analisis gugus fungsi FTIR menunjukkan adanya gugus fungsi C=O, C=C, dan C-H. Hasil analisis luas permukaan spesifik memiliki luas permukaan spesifik yaitu sebesar 119,54 m²/g dengan ukuran pori rata-rata sebesar 0,4315 nm dan volume pori sebesar 0,00638 cm³/g. Hasil kondisi terbaik adsorpsi warna oleh karbon aktif ampas kopi yaitu pada; waktu kontak optimum adalah60 menit dengan kapasitas adsorpsi 15,35 mg/g dan penyisihan efisiensi adsorpsi 93,02%; dan pada dosis terbaikadalah sebanyak 1 TCU.L/g dengan kapasitas adsorpsi 15,30TCU.L/g dan penyisihan efesiensi adsorpsi 92,72%. Karbon aktif ampas kopi dapat digunakan sebagai adsorben yang efesien untuk menurunkan warna air Sungai Martapura.