Kemampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran matematika. Namun, kebanyakan siswa tidak terbiasa dalam mengerjakan soal pemecahan masalah dan kesulitan dalam memahami soal. Salah satu inovasi dalam model pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan siswa mendiskusikan permasalahan dari sebuah soal dan mencari strategi penyelesaian masalah adalah model pembelajaran RTE. Adapun tujuan penelitian ini untuk  (1) mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung, (2) mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang  belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe RTE,(3) menganalisis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe RTE terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu, dengan populasinya siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Banjarmasin. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan purposive sampling, sehingga diperoleh dua kelas yang menjadi sampel yaitu kelas VIII G sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan statistika deskriptif dan statistika inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung  berada pada kategori cukup, (2) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe RTE berada pada kategori cukup, (3) model pembelajaran Rotating Trio Exchange (RTE) tidak berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.