Resin novolak atau disebut phenolic resin merupakan resin yang terbentuk dari reaksi antara

fenol dan formaldehida dalam keadaan asam dengan jumlah fenol berlebih. Resin novolak biasanya

digunakan dalam industri cat, industri plastik, industri mobil, industri perekat dan lain lain. Saat ini

Indonesia masih mengimpor resin novolak dalam jumlah yang cukup besar karena ketersediannya

di Indonesia sendiri masih sedikit. Peluang berkembangnya industri resin novolak di Indonesia

cukup besar, maka perlu direncanakan studi prarancangan pabrik resin novolak dengan

pertimbangan secara teknis, lingkungan, dan ekonomi agar dapat memenuhi kebutuhan resin

novolak dalam negeri. Pabrik ini direncanakan beroperasi selama 330 hari/tahun dengan kapasitas

produk resin novolak sebesar 19.000 ton/tahun dan rencana didirikan pada tahun 2023. Bahan baku

utama yang diperlukan adalah fenol.. Pabrik akan didirikan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan

dimana lokasi pabrik dekat dengan Sungai Martapura, sehingga sumber air untuk unit utilitas berasal

dari sungai tersebut.

Proses yang digunakan untuk pembuatan resin novolak adalah dengan fenol dan formaldehida

menggunakan katalis asam sulfat, pada tekanan 1 atm dan suhu 95 oC, dimana reaktor yang

digunakan adalah reaktor batch berpengaduk dan reaksi bersifat eksotermis (mengeluarkan panas).

Produk yang keluar dari reaktor selanjutnya dialirkan menuju dekanter. Selanjutnya produk keluaran

reaktor dipisahkan antara fase berat dan ringan dengan dekanter. Produk keluaran bawah dekanter

dikurangi kadar air dan fenolnya menggunakan vaporizer sedangkan produk keluaran atas dekanter

dialirkan menuju UPL. Produk bawah vaporizer kemudian ditambahkan dengan heksamin yang

selanjutnya dikeringkan di dalam rotary dryer. Resin novolak yang sudah kering selanjutnya

dihaluskan didalam crusher sebelum dikemas dalam karung kapasitas 25 kg.

Pemasaran resin novolak diutamakan untuk konsumsi dalam negeri. Bentuk perusahaan

berupa Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi line dan staff. Sistem kerja karyawan

berdasarkan pembagian menurut jam kerja yang terdiri dari shift dan non shift dengan tenaga kerja

yang dibutuhkan sebanyak 180 orang. Adapun hasil analisa ekonomi memberikan hasil investasi

modal total (TCI) adalah sebesar Rp. 6.961.989.912.612,02 dan diperoleh hasil penjualan yaitu

sebesar Rp 14.835.242.152.294. Selain itu diperoleh juga Return of Investment (ROI) sebelum pajak

sebesar 49 % dan Return of Investment (ROI) sesudah pajak sebesar 32 %. Pay Out Time (POT)

sebelum pajak yaitu 1,7 tahun dan Pay Out Time (POT) sesudah pajak sebesar 2,4 tahun. Sehingga

diperoleh Break Event Point (BEP) sebesar 46 % dan Shut Down Point (SDP) sebesar 28 %.

Berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi tersebut, maka pabrik resin novolak dengan kapasitas

19.000 ton/tahun ini layak untuk dikaji lebih lanjut.