TB paru masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat dan secara global masih menjadi isu kesehatan global di semua negara. Sejak tahun 1993, world health organization (WHO) menyatakan bahwa TB merupakan kedaruratan global bagi kemanusiaan. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Puskesmas Pahandut merupakan Puskesmas yang memiliki jumlah kasus TB Paru yang paling tinggi yaitu pada tahun 2015 ada 44 kasus dari jumlah keseluruhan 198, pada tahun 2016 ada kasus 80 kasus dari jumlah keseluruhan 255, pada tahun 2017 ada 66 kasus dari jumlah keseluruhan 259 kasus. Sedangkan untuk data pasien yang melakukan pengobatan di Puskesmas Pahandut masih sangat rendah. Pada tahun 2017 triwulan 1 pasien yang melakukan pengobatan di Puskesmas Pahandut hanya sebanyak 17 orang dari 66 kasus yang di temukan pada tahun tersebut. Hal ini menunjukkan angka pengobatan pasien TB di Puskesmas Pahandut saat itu hanya sebesar 25,76%. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan hubungan antara pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dan dukungan petugas kesehatan dengan perilaku kepatuhan minum obat pada pasien tb paru di wilayah kerja Puskesmas Pahandut Kota Palangka Raya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien TB paru yang berobat di Poli Umum Puskesmas Pahandut sejak bulan Januari hingga Desember 2018, ampel mengunakan teknik simple random sampling. Penentuan sampel menggunakan rumus uji beda 2 proporsi dan menghasilkan sampel sebanyak 46 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara pengetahuan (p-value=0,001), sikap (p-value=0,016), dukungan keluarga (p-value=0,003), dan peran petugas kesehatan (p-value=0,038) dengan dengan kepatuhan minum obat pasien TB paru di Puskesmas Pahandut.