ABSTRAK. Mengingat sifat iklim di Indonesia dimana curah hujan yang relatif tinggi dan penyinaran matahari berlangsung relatif cepat. Adanya kegiatan perladangan berpindah, pengolahan tanah dengan cara yang salah, rekreasi, pembakaran hutan pada musim kemarau dan pembangunan jalan-jalan kendaraan maupun jalan setapak merupakan penyebab utama dari kerusakan hutan. Erositivitas air hujan dan erodibilitas tanah mempengaruhi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang menyebabkan tanggungnya tata air, kesuburan tanah menurun, padang alang-alang, terjadinya erosi dan banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemaarau. Keadaan diatas menyebabkan menurunnya kesuburan tanah dan produktivitas tanah. Dimana  tanah mengalami kerusakan fisik, kimia dan biologi yang akhirnya mengganggu fungsi hidrologi, produksi pertanian, permukiman dan sosial ekonomi masyarakat dan lingkungan di sekitar daerah yang bersangkutan. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisistingkat bahaya erosi (TBE) di Sub DAS Banyuhirang DAS Maluka Kota Banjarbaru. Metode penelitian berupa Penyusunan Data Spasial Unit Lahan dan Pengumpulan Data Primer dan Data Sekunder. Analisis data yang digunakan yaitu Perhitungan Besar Erosi (A) menggunakan metode Universal Soil Loss Equation (USLE).Hasil penelitian  tingkat bahaya erosi pada berbagai tutupanlahanpada hutan UL-13,UL-14 dan UL-15 agak ringan I-R dan sedang II-S seluas 81,96. Penutupan lahan perkebunan pada UL-02,UL-09 dengan TBE I-R seluas 3.417,00 ha dan UL-05 dan UL-08 TBE II-S seluas 1.004,93. Penutupan lahan semak belukar pada UL-01 dan UL-04 TBE III-B seluas 5.166.17ha dan pada UL-07 dengan UL-11 TBE IV-SB seluas 437,73ha. Terakhir pada penutupan lahan terbuka di UL-03, UL-06, UL-10 dan UL-12 TBE IV-SB seluas 1.739,72ha.

Kata kunci : Tingkat Bahaya Erosi dan Penutupan Lahan

Penulis untuk korespondensi: surel: rahmadimoh95@gmail.com