Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang membutuhkan perhatian karena prevalensinya yang terus meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup, terutama pola makan dan kurangnya aktivitas fisik yang tidak hanya menjadi masalah bagi orang dewasa maupun lansia tetapi pada remaja. prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 25,8%.Pada tahun 2016 data dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan kejadian hipertensi tertinggi di Kabupaten Banjar dengan penderita hipertensi yaitu 10.352 penderita (6). Di kabupaten Banjar wilayah Martapura 1 merupakan wilayah yang paling banyak kasus hipertensi dengan jumlah 6.268 penderita dan sebanyak 2.912 penderita (46,4%) dengan jenis kelamin laki-laki (7). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik, kebiasaan merokok, obesitas dan stress dengan kejadian hipertensi pada usia 18-35 tahun. Rancangan penelitian ini bersifat analitik, dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah laki-laki usia 18-35 tahun di wilayah kerja Puskesmas Martapura 1. Sampel yang diteliti berjumlah 120 sampel dengan teknik simple random sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada usia 18-35 tahun adalah kebiasaan merokok (p-value 0,010) dan stres (p-value 0,000). Sedangkan yang tidak berhubungan dengan kejadian hipertensi pada usia 18-35 tahun adalah aktivitas fisik (p-value=0,612) dan obesitas (p-value=0,145). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan antara kebiasaan merokok dan stres dengan kejadian hipertensi pada usia 18-35 tahun, namun tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dan obesitas dengan kejadian hipertensi pada usia 18-35 tahun.

Kata kunci: hipertensi, aktivitas fisik, kebiasaan merokok,obesitas dan stres.