INTISARI

Kondisi yang ditimbulkan dari tidak pernah adanya pembahasan dan kesepakatan tentang reklamasi antara penambang dan pemilik lahan yaitu lahan bekas penambangan dibiarkan tanpa adanya upaya reklamasi. Masyarakat lebih sering menjadi korban dari adanya pertambangan ketimbang penikmat adanya pertambangan, maka partisipasi masyarakat sangat penting dilakukan dalam upaya reklamasi lahan bekas tambang.Data yang digunakan pada penelitian adalah data primer yaitu dari wawancara dan kuesioner serta data sekunder berupa dokumen dan peta sebagai penunjang penelitian. Hasil penelitian menunjukkantingkat partisipasi masyarakat dalam upaya reklamasi lahan bekas galian pertambangan rakyat di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan termasuk kategori rendah (704 – 1.643), karena memiliki jumlah skor 1.383. Terdapat perbedaan tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya reklamasi lahan bekas pertambangan rakyat yang dilakukan oleh masyarakat penambang dengan masyarakat pemilik lahan. Rata-rata tingkat partisipasi masyarakat pada masyarakat penambang adalah 22,0377 dan standar deviasi 3,22229, rata-rata pada masyarakat pemilik lahan adalah 19,3636 dan standar deviasi 3,98178, hal ini berarti secara deskriptif tingkat partisipasi masyarakat penambang lebih tinggi daripada tingkat partisipasi masyarakat pemilik lahan. Tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya reklamasi lahan bekas pertambangan rakyat dipengaruh oleh fakor usia, pendidikan, tingkat pendapatan, lama tinggal dan pengetahuan tentang reklamasi lahan.

Kata Kunci:Pertambangan, Reklamasi lahan, Tingkat Partisipasi Masyarakat