DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK KESULITAN BELAJAR BERHITUNG (DISKALKULIA) DALAM MENJUMLAHKAN BILANGAN 1 SAMPAI 10 MELALUI PERMAINAN DADU GEMBIRA DI SEKOLAH INKLUSI KELOMPOK B TKN IDAMAN BANJARBARU
PENGARANG:MUHAMMAD TANWIR
PENERBIT:-
TANGGAL:2017-11-08


Kata Kunci: Kemampuan kognitif, Diskalkulia, Permainan Dadu Gembira


Permasalahan dalam penelitian ini adalah dari 17 anak di kelompok B
hanya ada 5 orang anak yang berkembang sesuai harapan sedangkan 7 anak mulai
berkembang, dan 5 anak masih belum berkembang dalam menjumlahkan bilangan
masih dalam tahap mulai berkembang. Hal ini disebabkan karena ada anak
diskalkulia yang belum memahami tentang konsep matematika dasar/ komponen
matematika seperti: konsep angka, menghitung, korespondensi satu-satu, pola dan
hubungan-hubungannya, geometri dan kepekaan orientasi spatial, pengukuran,
pengumpulan, organisasi, dan representasi data
. Oleh sebab itu perlu menyusun
kegiatan pembelajaran dengan menerapkan suatu model pembelajaran, melalui
Permainan Dadu Gembira untuk membuat pembelajaran menjadi bermakna dan
menyenangkan
. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas guru,
meningkatkan aktivitas anak, dan meningkatkan hasil pengembangan kognitif
anak.
Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas, dengan rancangan 2
siklus 3 kali pertemuan. Setting penelitiannya di kelompok B TKN Idaman
Banjarbaru. Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar observasi
aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas anak dan LKS evaluasi untuk anak
yang diadakan pada akhir pertemuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru, aktivitas siswa, dan
hasil belajar pengembangan kognitif anak kelompok B TKN Idaman Banjarbaru
mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari hasil observasi aktivitas guru yaitu
mendapat skor 60,7% pada pertemuan 1, dan skor 78,5% pada pertemuan 2,
sedangkan pada siklus II menjadi 96% pada pertemuan 1, sedangkan observasi
aktivitas anak yaitu 59,9% katagori cukup aktif pada pertemuan 1, dan 66,9%
katagori aktif pada pertemuan 2, sedangkan pada siklus II pertemuan 1 meningkat
menjadi 84% katagori sangat aktif. Begitu juga dengan hasil pengembangan anak
yaitu 24% pada pertemuan 1, pada pertemuan 2 meningkat menjadi 53%
ketuntasan kemudian pada siklus II pertemuan 1 menjadi 82% ketuntasan di atas
indikator ketuntasan yang telah ditetapkan. Bagi guru dan sekolah hendaknya
memberikan masukan serta motivasi kepada guru untuk menggunakan pendekatan
dan media pembelajaran dadu gembira yang dapat meningkatkan aktivitas anak
dan hasil perkembangan anak dalam usaha perbaikan proses pembelajaran
sehingga berdampak pada peningkatan mutu sekolah.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI