INTISARI

Pengembangan penggunaan lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Amandit yang menyebabkan meluasnya lahan kritis karena pengembangannya tidak didasarkan pada daya dukung dan kemampuan lahan. Lahan kritis ada karena pemanfaatan lahan yang tidak semestinya. Apabila dibiarkan berlarut-larut mengakibatkan semakin tingginya tingkat kekritisan lahan dan kerusakannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan kelas kemampuan lahan di DAS Amandit. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode perbandingan (matching). Hasil penelitian berdasarkan penerapan kriteria klasifikasi kemampuan lahan menurut Arsyad (2010) kemampuan lahan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Amandit dengan menggunakan matching dan LCLP (Land Classification and Land Use Planning) terdapat empat kelas kemampuan lahan yaitu kelas IV, VI, VII dan VIII dengan faktor pembatas berupa lereng permukaan, permeabilitas, kepekaan erosi dan longsor. Lahan kelas IV dapat dipergunakan untuk pertanian marginal. Lahan kelas VI cocok digunakan untuk perkebunan dan penggembalaan terbatas, sedangkan lahan kelas VII dipergunakan untuk hutan produksi dan lahan kelas VIII bermanfaat sebagai hutan lindung dan cagar alam.

Kata Kunci: Kemampuan lahan, Matching, LCLP, DAS Amandit