DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Pemanfaatan Limbah Kayu Galam sebagai Karbon Aktif Teraktivasi Natrium Hidroksida (NaOH) untuk Menyisihkan Konsentrasi Warna Merah Artifisial Rubber pada Industri Sablon
PENGARANG:DICHA FADHILLA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-08-02


Limbah cair sablon pada beberapa industri sablon di Banjarbaru masih belum dilakukan pengolahan secara optimal sehingga limbah tersebut mencemari lingkungan. Limbah kayu galam dapat dimanfaatkan untuk menyisihkan konsentrasi warna dengan proses adsorpsi karbon aktif pada limbah cair sablon yang dibuat secara artifisial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik terbaik berdasarkan SNI 06-3730-1995 dan kondisi operasi adsorpsi terbaik karbon aktif kayu galam terhadap limbah cair sablon artifisial. Penelitian ini menggunakan Response Surface Method (RSM) dengan model Box BehnkenDesign (BBD) untuk karakteristik dan kondisi operasi terbaik karbon aktif kayu galam. Optimasi pembuatan karbon aktif kayu galam dilakukan dengan mengoptimasi suhu dan waktu aktivasi fisika, serta konsentrasi NaOH pada aktivasi kimia. Berdasarkan hasil optimasi didapat formulasi terbaik pada pembuatan karbon aktif kayu galam yaitu pada suhu 550°C, waktu aktivasi fisika 81 menit, dan konsentrasi NaOH 10%, yang menghasilkan karakteristik kadar air 3,66667%, kadar abu 6,333%, dan daya serap iod 1.085 mg/g. Formulasi karakteristik karbon aktif kayu galam terbaik kemudian dilanjutkan pada proses adsorpsi limbah cair sablon artifisial. Proses adsorpsi dilakukan dengan mengoptimasi kecepatan dan waktu pengadukan, serta dosis karbon aktif kayu galam terhadap efisiensi adsorpsi. Kondisi operasi terbaik adsorpsi didapat pada formulasi kecepatan pengadukan 150 rpm, waktu pengadukan 30 menit, dan dosis karbon aktif 5 gr yang mampu menyisihkan konsentrasi warna sebesar 89,03%.

Kata kunci: Box Behnken Design (BBD), Karbon Aktif, Kayu Galam, Limbah Cair Sablon, Response Surface Method (RSM).

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI