Pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan kepadatan bangunan dengan arah persebaran yang tidak beraturan sehingga menyebabkan tekanan pada kawasan bantaran sungai. Keberadaan lahan pemukiman di bantaran sungai dapat mengakibatkan berbagai macam masalah, mulai dari penyempitan lebar sungai hingga terjadinya banjir. Oleh karena itu, Keberadaan sungai harus dilindungi dan dijaga kelestariannya, ditingkatkan fungsinya, serta dikendalikan dampak negatifnya. Tujuan pada perencanaan ini yaitu mengidentifikasi kondisi eksisting sungai, menganalisis daya tampung sungai, dan merencanakan desain pengelolaan sempadan sungai menggunakan pendekatan ekohidraulik. Pada perencanaan ini dilakukanpemanfaatan penginderaan jauh dan observasi langsung untuk mengetahui kondisi topografi dan vegetasi di sekitar sungai. Perhitungan yang digunakan untuk menganalisis daya tampung sungai mencakup analisis hidrologi meliputi analisis curah hujan, analisis distribusi frekuensi, dan analisis debit banjir rencana menggunakan metode SCS CN untuk mendapatkan nilai debit kala ulang 25 tahun dengan bantuan software HEC-HMS. Sedangkan analisis hidrolika menggunakan software HEC-RAS untuk membantu membuat profil melintang sungai.Hasil identifikasi kondisi eksisting menunjukkan bahwasanya di daerah pengaliran sungai Sumba telahmengalami perubahan lahan dari kawasan alami menjadi daerah yang dikembangkan. Hasil pengukuran yang telah dilakukan pada daerah pengaliran Sungai Sumba didapatkan lebar rata-rata sungai yaitu 4-10 m dan kedalaman sungai 1-3 m. Berdasarkan analisis yang dilakukan masih terdapat beberapa penampang sungai yang tidak dapat menampung debit banjir kala ulang 25 tahun. Rekomendasi penataan sempadan sungai terbagi menjadi penataan intervensi ekologi untuk segmen aliran yang masih didominasi lahan hijau sedangkan intervensi campuran untuk segmen aliran pada bagian wilayah pemukiman.

Kata Kunci: Sungai, Hidrologi, Hidrolika, Ekohidraulik, Sempadan Sungai