DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE MELIBATKAN FASE AKUATIK
PENGARANG:PARDI AFFANDI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-08-02


Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh arbovirus melalui nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyebaran  penyakit DBD secara global cenderung semakin tinggi pada kurun waktu 50 tahun terakhir. Berdasarkan data kasus DBD bersumber dari Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan dari tahun 2015-2019 diperoleh bahwa daerah Banjarbaru menjadi salah satu daerah yang endemik. Sehingga memunculkan ide-ide dan gagasan pencegahan yang sistematis. DBD dapat terjadi akibat interaksi virus dengue sebagai vektor (agen), Aedes aegypti sebagai vektor penular utama, manusia sebagai host (inang) serta lingkungan yang menunjang keberlangsungan populasi host dan vektor. Pertumbuhan dan perkembangan nyamuk Aedes aegypty didukung oleh beberapa karakteristik pada fase Akuatik seperti suhu udara, kelembaban udara, suhu air, pH air, COD, BOD dan DO. Metodologi yang digunakan dimulai dari pengambilan data primer, analisis data yang akan dilibatkan pada pembentukan model, kemudian akan ditentukan titik ekuilibrium model, analisis kestabilan lokal titik ekuilibrium bebas penyakit dan endemik dengan menggunakan nilai eigen, linierisasi model dan Kriteria Routh-Hurwitz. Kemudian melakukan analisis regresi dan korelasi untuk mengetahui faktor-faktor yang paling berpengaruh dominan pada fase akuatik. Selanjutnya faktor-faktor ini digunakan dalam pembentukan model secara khusus pada kompartemen akuatik. Model matematika epidemiologi yang diperoleh berbentuk SIR-ASI. Selanjutnya pada model dilakukan analisis matematika pada titik kestabilan bebas penyakit dan titik kestabilan endemik, dan menyelidiki kestabilan titik bebas penyakit dan endemik. Tujuan Penelitian ini adalah membentuk model penyakit dengan melibatkan faktor yang paling berpengaruh dalam proses perkembangan nyamuk, yaitu fase akuatik sebagai tempat tumbuhnya jentik nyamuk menjadi nyamuk dewasa. Hasil penelitian diperoleh bahwa faktor-faktor yang dominan pada fase akuatik adalah COD, DO dan suhu air. Simulasi menggunakan Software matematika dilakukan untuk mengetahui ilustrasi perubahan pada nilai-nilai COD, DO dan suhu air serta pengaruhnya terhadap model matematika SIR-ASI. Rekomendasi penelitian bahwa perlu dilakukan penurunan nilai COD, DO, dan mengatur suhu air yang tepat pada fase akuatik agar dapat mencegah pertumbuhan jumlah jentik Aedes aegypti sehingga akan menurunkan tingkat kejadian penyakit DBD.

Kata kunci: Demam berdarah dengue, jentik, model SIR-ASI, fase akuatik.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI