DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PENGARUH PEMANASAN DAN JENIS KEMASAN TERHADAP KUALITAS MADU APIS CERANA (Studi Kasus pada Budidaya Lebah Madu Apis cerana di Desa Telaga Langsat, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut)
PENGARANG:IIS ARISDIANI
PENERBIT:FAKULTAS PERTANIAN
TANGGAL:2019-04-02


RINGKASAN
IIS ARISDIANI, Pengaruh Pemanasan Dan Jenis Kemasan Terhadap Kualitas Madu Apis Cerana (Studi Kasus Pada Budidaya Lebah Madu Apis Cerana Di Desa Telaga Langsat, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut). Dibimbing oleh Alia Rahmi, S.TP, M.EngSc sebagai pembimbing pertama dan Agung Nugroho, S.TP, M.Sc, PhD sebagai pembimbing kedua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh pemanasan dan jenis kemasan yang dapat mempertahankan stabilitas mutu madu Apis cerana berdasarkan sifat fisik dan kimia. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumber informasi dan referensi mengenai pengaruh pemanasan dan jenis kemasan terhadap kualitas madu Apis cerana bagi budidaya lebah madu Wana Lestari di Desa Telaga Langsat, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut. Pentingnya dilakukan penelitian ini adalah untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan solusi untuk mengatasi masalah penyimpanan madu bagi produsen, masyarakat, maupun peneliti.
Madu merupakan cairan yang dihasilkan oleh lebah dan umumnya memiliki rasa manis. Lebah madu menghasilkan madu dari sari tanaman atau nektar. Madu mengandung banyak senyawa yang dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan meredakan beberapa penyakit seperti demam. Karakteristik madu berbeda-beda tergantung jenis atau nektar bunga yang dikumpulkan oleh lebah. Perbedaan asal nektar tersebut akan berpengaruh terhadap perbedaan rasa, aroma, warna, dan kekentalannya.Umumnya masyarakat Indonesia menggunakan madu sebagai campuran pada minuman tradisional seperti jamu untuk menambah stamina tubuh. Untuk menjaga kualitas madu dan mempermudah dalam distribusi, maka madu perlu dikemas dengan baik. Umumnya madu dikemas menggunakan kemasan botol plastik dan botol kaca. Tingginya kadar air madu di Indonesia menyebabkan madu mudah mengalami penurunan kualitas. Salah satu cara yang dilakukan untuk menurunkan kadar air madu adalah dengan melakukan pemanasan. Pemanasan madu harus dilakukan secara terkontrol agar tidak merusak kualitas madu.
viii
Pada penelitian ini, madu disimpan dalam kemasan yang berbeda yaitu botol plastik dan botol kaca, serta dengan perlakuan pemanasan dan tanpa pemanasan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh pemanasan dan jenis kemasan yang dapat mempertahankan stabilitas mutu madu Apis cerana berdasarkan sifat fisik dan kimia. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor 1 terdiri dari 2 taraf yaitu perlakuan pemanasan dan tanpa pemanasan, dan faktor 2 adalah jenis kemasan, yaitu botol plastik dan botol kaca. Pengujian yang dilakukan yaitu kadar air, kadar sukrosa, kadar gula pereduksi, keasaman, dan analisis sensori (skoring 1 – 5). Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama 60 hari, didapatkan hasil bahwa penurunan kadar air madu paling lambat terjadi pada P1K2 (botol kaca tanpa pemanasan). Kadar air madu berkisar antara 18,19% sampai dengan 14,78%, kadar sukrosa sebesar 4,41% sampai dengan 2,21%, kadar gula pereduksi sebesar 53,31% sampai dengan 33,27%, dan keasaman sebesar 19,11 ml N NaOH/kg sampai dengan 45,91 ml N NaOH/kg. Adapun hasil analisis organoleptik dengan skala hedonik pada perlakuan tersebut selama penyimpanan yaitu rasa manis (4,55) – asam (2,00), aroma khas madu dan tidak asam (4,35) – sangat tidak khas madu dan asam (1,95), warna kuning kecoklatan (4,50) – emas muda (2,00), dan kekentalan agak encer (3,60) – sangat encer (1,97).
Kata Kunci : madu, jenis kemasan, pemanasan

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI