Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerentanan longsorlahan di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan. Populasi dan sampel penelitian ini adalah 8 bentuklahan dengan luas 58,40 km², yang diperoleh dari hasil interpretasi citra landsat 8. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi lapangan, pengambilan sampel tanah yang akan dianalisis di laboratorium. Data sekunder diperoleh dari studi dokumen dari instansi terkait dan kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode pengharkatan (scoring). Pengharkatan dilakukan pada tiap variabel yang mempengaruhi terjadinya longsorlahan yaitu 9 variabel berikut: 1) kemiringan lereng, 2) tekstur tanah, 3) permeabilitas tanah, 4) kedalaman efektif tanah,  5) kedalaman muka air tanah, 6) kejadian longsor sebelumnya, 7) kerapatan vegetasi, 8) penggunaan lahan, 9) curah hujan. Hasil penelitian tingkat kerentanan longsorlahan menunjukkan bahwa di Kecamatan Telaga Langsat memiliki tiga tingkat kerentanan yaitu rendah, sedang, dan tinggi.

Kata kunci:Kerentanan, Longsorlahan, Bentuklahan, scoring