RINGKASAN
DEWI KUSWANTI. Peranan Bahan Organik yang Berasal dari Tanaman Penutup Tanah untuk Ketersediaan Unsur Hara Nitrogen pada Lahan Kritis, dibimbing oleh Ir. Zuraida Titin Mariana, M.Si dan Ir. Hairil Ifansyah, M.P.
Lahan kritis merupakan lahan atau tanah yang saat ini tidak produktif karena pengelolaan dan penggunaan tanah yang tidak atau kurang memperhatikan syarat-syarat konservasi tanah dan air, sehingga lahan mengalami kerusakan, kehilangan atau berkurang fungsinya sampai pada batas yang telah ditentukan. Lahan kritis yang memiliki sifat kimia yang rendah dapat diperbaiki dengan pengapuran, pemupukan dan pemberian bahan organik. Pemberian bahan organik tanaman penutup tanah dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah seperti ketersediaan unsur hara.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah pemberian bahan organik dari tanaman penutup tanah dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara Nitrogen dalam tanah. Penilitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan perlakuan A (Tanah lahan bekas tambang), B (Tanah lahan bekas tambang + Bahan organik centrosema pubescens benth), C (Tanah lahan bekas tambang + Bahan organik calopogonium mucunoides desv.), D (Tanah lahan bekas tambang + Bahan organik ageratum conyzoides l.), E (Tanah lahan bekas tambang + Bahan organik althenanthera amoena voss), F (Tanah lahan alang-alang), G (Tanah lahan alang-alang + Bahan organik centrosema pubescens benth), H (Tanah lahan alang-alang + Bahan organik calopogonium mucunoides desv), I (Tanah lahan alang-alang + Bahan organik ageratum conyzoides l.), J (Tanah lahan alang-alang + Bahan organik althenanthera amoena voss).
iv
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian 1% Bahan organik dari tanaman penutup tanah mampu meningkatkan pH dan unsur hara Nitrogen (NH4+, NO3- ,N mineral) dilahan bekas tambang dan lahan alang-alang. Pemberian 1% Bahan organik dari tanaman penutup tanah yang diberikan pada lahan kritis tambang pada perlakuan Althenanthera amoena Voss lebih tinggi dari perlakuan lain pada lahan bekas tambang maupun lahan alang-alang.