Ikan lele mutiara (Clarias gariepinus) merupakan salah satu jenis ikan lele yang banyak dibudidayakan sebagai ikan konsumsi. Salah satu penyakit yang sering menyerang adalah penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS) yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Penggunaan herbal terapi seperti daun bangkal untuk mengobati ikan lele mutiara yang terserang bakteri A. hidrophila dapat dilakukan dengan metode perendaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun bangkal dengan dosis yang berbeda terhadap status kesehatan ikan lele mutiara. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu A (perendaman ekstrak daun bangkal dosis 50 mg/L), B (perendaman ekstrak daun bangkal dosis 100 mg/L), C (perendaman ekstrak daun bangkal dosis 150 mg/L), K- (tanpa perlakuan) dan K+ (dilakukan infeksi bakteri tanpa perendaman). Parameter yang diamati yaitu, uji aktivitas antibakteri, uji fitokimia, uji MIC (minimum inhibitory concentration),mortalitas, sintasan, hematologis, gejala klinis, histopatologis dan kualitas air. Hasil penelitian ekstrak daun bangkal metanol memiliki daya hambat tertinggi yaitu 5,3 mm, mengandung alkaloid, flavonoid, tannin, saponin dan pada konsentrasi 100 ppm dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Pemberian ekstrak daun bangkal pada ikan lele mutiara dapat meningkatkan sintasan hingga 100% dengan kondisi hematologis yaitu hematokrit terendah 27,09% dan tertinggi 36,66%, leukokrit terendah 0,48% dan tertinggi 1,25%, Hb terendah 5,9 g/dL dan tertinggi 8,7 g/dL dengan plasma darah berwarna bening kekuningan, gejala klinis yang timbul adalah bengkak hingga luka terbuka, histopatologis perlakuan perendaman tampak normal dan kualitas air masih dapat ditoleransi oleh ikan.

Kata Kunci : Aeromonas hydrophila, ikan lele mutiara, daun bangkal