DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Analisis Finansial Beras Merah ( Oriyza Nivara) di desa Teluk Limbung Kecamatan Babirik Kabupaten Hulu Sungai Utara
PENGARANG:YULIATI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-04-05


Abstrak. Secara geografis Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah salah satu Kabupaten di Kalimantan Selatan yang merupakan salah satu daerah penghasil padi beras merah dengan hasil yang cukup bagus untuk dikembangkan. Lahan yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara ini rata-rata lahan rawa lebak dan tadah hujan, sehingga untuk menanam padi beras merah hanya satu kali dalam setahun. Padi beras merah merupakan salah satu jenis padi yang mengandung gizi yang tinggi. Berdasarkan kandungan gizinya maka padi beras merah sangat baik untuk daerah rawan pangan khususnya masyarakat yang berstatus  kurang gizi. Kurang tertarik  petani untuk menanam padi beras merah walaupun pada faktanya harga jual berassmerah lebihhtinggi dibandingkan beras putih dan adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya kandungan gizi padi beras merah untuk kesehatan sehingga prospek padi beras merah sangat baik untuk dibudidayakan. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan  padi beras merah, mengetahui balas jasa terhadap usahatani padi beras merah dan mengetahui permasalahan yang dihadapai dalam usahatani padi beras merah. Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Jumlah sampel responden 11 orang petani dengan menggunakan metode sensus. Rata-rata luasan lahan yang digunakan petani padi beras merah adalah 0.46 Ha. Berdasarkan hasil penelitian usahatani padi beras merah meliputi persiapan bibit, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen.Total biaya yang dikeluarkan petani adalah sebesar Rp 7.940.572,- per usahatani atau Rp 17.303.649,- per ha. Penerimaan  total petani adalah sebesar Rp 14.784.000 ,-per usahatani atau Rp 32.139.130,- per ha. Pendapatan  total petani padi beras merah adalah sebesar Rp 13.730.053,- per usahatani atau Rp 29.847.942,- per ha. Keuntunganyang diperoleh petani adalah sebesar Rp 6.843.428,- per usahatani atau Rp  14.835.481,- per ha, Balas jasa terhadap modal petani adalah sebesarRp6.843.428,- per usahatani. Balas  jasa lahan adalah sebesar Rp 6.843.428,- per usahatani. Balas jasa terhadap tenaga kerja dalam keluarga petani padi beras merah adalah sebesar Rp 6.799.348,- per usahatani. Permasalahan  petani padi beras merah kebanyakan adalah kendala dalam pengaturan air, sulitnya mendapatkan lahan baru untuk membudidayakan padi beras merah, sulitnya memasarkan hasil beras merah ke masyarakat dan balas jasa terhadap tenaga kerja dalam keluarga yang diterima petani padi beras merah lebih kecil dari UMR Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Kata kunci: biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan, balas jasa

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI